HOAX tentang gempa bumi di Turki masih muncul di media sosial. Kali ini menginformasikan deretan gedung pencakar langit yang ambruk bergantian. Katanya, gedung tinggi itulah yang merenggut banyak korban jiwa.
Keluarga salah satu WNI korban gempa di Turki, Irma Lestari, berencana bersepeda motor dari Denpasar, Bali kemudian naik kapal menyeberang laut dari Pelabuhan Padangbai, menuju Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk menguburkan jenazah almarhumah, Kamis (23/2).
Dua jenazah warga negara Indonesia (WNI) korban gempa Turki dijadwalkan pulang ke tanah air pada 22 Februari, kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhammad Iqbal.
Hammam Ishthifaulloh, warga Perumahan Griya Klipang Asri II, Kelurahan Sendangmulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang selamat dalam musibah gempa di Turki, Senin (6/2) lalu.
Tujuh puluh dua jam. Itu adalah waktu emas untuk menemukan korban gempa di Turki dan Syria dalam kondisi hidup. Waktu tersebut sudah terlewati. Namun, ribuan korban masih tertimbun di balik reruntuhan. Kini hanya keajaiban yang bisa diharapkan oleh keluarga korban untuk bisa menemukan orang terkasih mereka dalam kondisi bernyawa.
Sebanyak 123 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil dievakuasi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dari wilayah gempa di Turki, saat ini telah tiba di Wisma Duta RI di Ankara pada Rabu (8/2).
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Turki dan Suriah mencapai 12.000 orang setelah otoritas Turki dan Suriah memperbarui data korban gempa bermagnitudo 7,8 itu.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara masih mencari sejumlah WNI yang hilang kontak di Turki setelah kejadian gempa bumi Magnitudo (M) 7,8 yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada Senin (6/2).