Hari terakhir penerapan rekayasa lalu lintas (reklalin) untuk uji coba pengoperasian jalan lingkar selatan (JLS) kemarin (22/2) disinyalir memakan korban jiwa. Tudingan tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni.
Rekayasa lalu lintas (rekalin) tahap dua yang dimulai kemarin (21/2) berjalan lancar. Arus lalin di Jalan Sukarno—Hatta (Suhat) yang sempat terhambat pada rekalin tahap pertama tak lagi terlihat menyusul diterapkannya skema baru.
Dimulai hari ini (20/2) hingga Rabu (22/2). Skema baru akan diterapkan Pemkab Tuban di simpang tiga Mondokan. Sebab, dua kali reklalin JLS tahap pertama dilangsungkan, lalu lintas di simpang tiga menghubungkan Jalan Sukarno—Hatta dan Jalan Letda Sucipto itu kurang ideal.
Hari pertama rekayasa lalu lintas (lalin) yang diberlakukan Pemkab Tuban menyusul uji coba Jalan Lingkar Selatan (JLS) mulai 14.00—18.00 kemarin (15/2), nyaris berjalan lancar. Kondisi lalu lintas di perkotaan tampak kondusif dan steril.
Rekayasa lalu lintas (reklalin) di Kota Tuban menyusul uji coba beroperasinya jalan lingkar selatan (JLS) pada Rabu (15/2) hari ini hingga Jumat (17/2) mendatang dikeluhkan sebagian besar sopir truk. Khususnya mereka yang rutin melintas di kawasan perkotaan Bumi Ronggolawe.
Pekan ini, uji coba operasional jalan lingkar selatan (JLS) akan dilangsungkan. Dimulai Rabu (15/2) hingga Jumat (17/2). Semua truk dari arah Babat dan Paciran, maupun Rembang—Semarang, Jawa Tengah dilarang masuk perkotaan.
Mengacu informasi yang ditampilkan laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kemeterian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), lelang proyek senilai Rp 137,5 miliar tersebut dimenangkan oleh PT Fajar Mina Abadi.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban Imam Isdarmawan mengatakan JLS saat ini masih dalam tahap penyempurnaan.