Sepekan terakhir, persisnya mulai Senin (5/6) hingga Rabu (7/6), tiga nyawa melayang sia-sia di jalan nasional Tuban akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Pembalap liar di Tuban seakan tak kenal jera. Setelah lintasan balapnya di jalan lingkar selatan (JLS) dibubarkan petugas, segerombolan pemuda pembalap ini pindah lokasi menggeber motornya sekaligus jam aksinya.
Hari terakhir penerapan rekayasa lalu lintas (reklalin) untuk uji coba pengoperasian jalan lingkar selatan (JLS) kemarin (22/2) disinyalir memakan korban jiwa. Tudingan tersebut disampaikan Ketua Komisi I DPRD Tuban Fahmi Fikroni.
Rekayasa lalu lintas (rekalin) tahap dua yang dimulai kemarin (21/2) berjalan lancar. Arus lalin di Jalan Sukarno—Hatta (Suhat) yang sempat terhambat pada rekalin tahap pertama tak lagi terlihat menyusul diterapkannya skema baru.
Dimulai hari ini (20/2) hingga Rabu (22/2). Skema baru akan diterapkan Pemkab Tuban di simpang tiga Mondokan. Sebab, dua kali reklalin JLS tahap pertama dilangsungkan, lalu lintas di simpang tiga menghubungkan Jalan Sukarno—Hatta dan Jalan Letda Sucipto itu kurang ideal.
Hari pertama rekayasa lalu lintas (lalin) yang diberlakukan Pemkab Tuban menyusul uji coba Jalan Lingkar Selatan (JLS) mulai 14.00—18.00 kemarin (15/2), nyaris berjalan lancar. Kondisi lalu lintas di perkotaan tampak kondusif dan steril.
Pekan ini, uji coba operasional jalan lingkar selatan (JLS) akan dilangsungkan. Dimulai Rabu (15/2) hingga Jumat (17/2). Semua truk dari arah Babat dan Paciran, maupun Rembang—Semarang, Jawa Tengah dilarang masuk perkotaan.