Masa kecil Ning Eli dihabiskan di lingkungan kampungnya yang hanya berjarak selemparan batu dengan pantai. Pendidikan MI dan MTs-nya di lembaga pendidikan Ponpes Al-Musthofawiyah Palang yang tak jauh dari rumahnya.
Di depan kediaman Haji Muslik, mertua Buya Arrazy berderet karangan bunga ucapan duka cita. Tiga diantaranya dari keluarga Besar Dompet Duafa, Duta Besar RI di Ekuador Agung Kurniadi, dan Al Gibran Sekolah Alquran, sekolah HS, putra kedua Buya Arrazy yang meninggal.
Keluarga KH Arrazy Hasyim alias Buya Arrazy sudah mengikhlaskan kematian HS, inisial putra keduanya akibat tanpa sengaja tertembak pistol yang dimainkannya bersama HF, kakak kandungnya, Rabu (22/6) siang.
Salat belum selesai, lanjut dia, tiba-tiba terdengar suara letusan pistol dari halaman rumah. Seketika jamaah bubar dan langsung menuju teras musala. Termasuk Buya Arrazy yang menjadi imam salat tersebut.
Diduga tertembak senjata api (senpi) yang dimainkan HF, kakak kandungnya sendiri yang masih berusia lima tahun, Suara ledakan pistol tersebut menggegerkan warga desa setempat.