Nelayan Tuban perlu waspada. Mulai Selasa (25/7/2023) hingga Sabtu (29/7/2023) mendatang, perairan laut Bumi Ronggolawe sedang tidak bersahabat. Pemicunya, selama lima hari tersebut gelombang laut diperkirakan meninggi.
Selama bertahun-tahun retribusi nelayan senilai 2,5 persen dari hasil tangkapan laut diduga diselewengkan oleh oknum pengelola Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Palang. Sejumlah nelayan setempat telah lama mencium dugaan penyelewengan tersebut.
Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP2P) Tuban memacu masyarakat Bumi Ronggolawe untuk memaksimalkan pemanfaatan kekayaan laut. Kepada para nelayan sebagai garda terdepan, DKP2P Tuban tak henti-hentinya memberikan pemberdayaan, fasilitas, hingga jaminan untuk kesejahteraan mereka.
Dampak keterlambatan pasokan BBM jenis solar mulai dirasakan nelayan di pesisir Tuban. Bahkan, belakangan ini sejumlah nelayan tidak bisa melaut karena kesulitan mendapat solar.
Sejak dinyatakan hilang Rabu (20/7) sekitar pukul 03.00, pencarian terhadap satu dari dua nelayan yang mengalami kecelakaan di perairan Laut Jawa masih diintensifkan.
Mulai Rabu (29/6) hingga Senin (4/7) mendatang atau selama enam hari masyarakat Tuban diimbau waspada. Itu seiring peringatan Kepala Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)