Ancang-ancang pelebaran Jalan Sukarno-Hatta (Suhat) menyusul kelanjutan pembangunan jalan linkar selatan (JLS) sudah dimulai. Namun, sampai saat ini ternyata belum ada sosialisasi perihal pembebasan lahan yang terkena dampak pelebaran.
Izin pemotongan pohon penghijauan di sepan jang Jalan Sukarno-Hatta (Suhat) menyusul proyek lanjutan jalan lingkar selatan (JLS), sudah diajukan kepada Bupati Aditya Halindra Faridzky sejak lima bulan lalu. Namun, hingga saat ini tak kunjung mendapat persetujuan dari bupati.
Pelebaran Jalan Soekarno—Hatta (Suhat) yang membentang mulai Desa Bogorejo, Kecamatan Merakurak hingga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu terkendala perizinan penebangan pohon penghijauan di kedua sisi jalan tersebut.
Pasca dihentikan sepekan akibat tingginya lalu lintas selama resepsi satu abad Nahdlatul Ulama (NU), proyek pelebaran jalan bypass Kota Mojokerto bakal kembali diaktifkan. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII akan melanjutkan proses pengecoran jalan yang masih berjalan kurang dari separo pengerjaan yang dimulai dari tahun 2021 tersebut.
Kapasitas Jalan Al Falah sudah maksimal. Banyaknya kendaraan yang melintas pada jam sibuk, mulai pagi hingga sore menjadikan lalu lintas di jalan ini kian padat. Untuk meningkatkan kapasitas jalan, tahun ini, Pemkab Tuban merencanakan pelebaran jalan.
Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur tersebut, rencananya jalan desa yang mengitari kilang minyak itu diperlebar hingga sembilan meter, kualitasnya ditingkatkan, dan rutenya diubah.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Pemukiman (DPUPR-PRKP) Tuban Agung Supriyadi mengatakan pelebaran Jalan Suhat tinggal eksekusi dan tidak memerlukan pembebasan lahan.