Pada implementasi Kurikulum Merdeka, peserta didik baru jenjang SMA tak lagi mengenal jurusan IPA (ilmu pengetahuan alam), IPS (ilmu pengetahuan sosial), dan bahasa.
Meski telah dibuka penerimaan peserta didik baru (PPDB) secara offline, namun belum semua sekolah di Kabupaten Tuban mendapatkan siswa baru tahun pelajaran 2023-2024.
Mulai tahun ini, madrasah di Kabupaten Tuban siap menerapkan Kurikulum Merdeka. Persiapan sejak setahun terakhir menjadikan lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag benar-benar siap mengimplementasikan kurikulum tersebut.
Sepekan dibuka, penerimaan peserta didik baru (PPDB) offline yang dilaksanakan Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban mendapatkan sekitar 60 siswa baru. Mereka tersebar di berbagai sekolah dasar negeri (SDN) se-Kabupaten Tuban yang masih kekurangan pagu pada PPDB online.
Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) jenjang SMA/SMK se-Jawa timur, Senin (17/7/203) dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Predikat yang disematkan masyarakat terhadap SMPN 1 Tuban dan SMPN 3 Tuban sebagai sekolah unggulan belum bisa dilepaskan. Meski jalur zonasi yang bertujuan untuk pemerataan pendidikan sudah berjalan empat tahun, faktanya masih banyak siswa yang berlomba-lomba mendaftar di dua lembaga pendidikan tersebut.
Untuk mempersiapkan penerimaan peserta didik baru (PPDB), Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban sudah memetakan jumlah pagu di Tuban. Saat ini, tersedia 16.184 kursi sekolah dasar (SD) negeri dan 1.400 kursi SD swasta. Untuk jenjang di atasnya, tersedia 9.056 kursi sekolah menengah pertama (SMP) negeri dan 3.328 kursi SMP swasta.
Selain mengutamakan zonasi atau jarak rumah ke sekolah, syarat masuk SD juga dipermudah. Yakni, hanya cukup menempuh pendidikan taman kanak-kanak (TK) minimal satu tahun.
Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah membuka pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka 2023.