Program Angkutan Pelajar Gratis yang dimulai pada pertengahan Oktober lalu dan dihentikan sementara pada pertengahan bulan ini direncanakan kembali diberlakukan pada 2023 mendatang.
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang rata-rata mencapai 30 persen memaksa Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban melakukan penyesuaian rencana anggaran biaya (RAB) program Angkutan Pelajar.
Siswa yang berangkat dan pulang sekolah dengan bergelantungan di kendaraan bak terbuka menjadi atensi bersama. Sebelum jatuh korban, langkah solutif harus diambil agar kebiasaan yang membahayakan tersebut tidak berlanjut.
Para pengemudi angkutan bodong yang ditemui Jawa Pos Radar Tuban di pangkalannya depan SMPN 1 Jenu kemarin (9/8) menilai program bertajuk angkutan pelajar tersebut kecil kemungkinan dapat mengakomodir kebutuhan transportasi para pelajar secara maksimal.