Ditegaskan Miyadi, pada pelaksanaan tes tulis yang digelar serentak Rabu (9/8) lalu, pihaknya membeber beberapa catatan yang menjadi dasar untuk melakukan evaluasi.
Yang semula nilai tertinggi ditempati Heri Cahyono diganti atas nama Trianto. Sedangkan Heri Cahyono merosot menempati peringkat tiga. Sontak lokasi tes langsung riuh.
Tidak profesional dan tidak sesuai ekspektasi. Itulah gambaran kekecewaan panitia seleksi perangkat desa (perades) atas amburadulnya koreksi jawaban tes tulis menggunakan scanner—yang dilaksanakan serentak Rabu (9/8) lalu.