28.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Pendapatan Wisata Naik Empat Kali Lipat, tapi Belum Sebanding dengan Swasta

spot_img

‘’Itu (pendapatan di momen Lebaran, Red) sudah naik empat kali lipat,’’ tandas Wawan.

Meski berhasil menaikkan pendapatan hingga empat kali lipat. Namun, pendapatan itu tidak sebanding dengan wisata yang dikelola swasta.

Pantai Kelapa, misalnya. Dalam sehari, rata-rata pendapatan dari tiket masuk mencapai Rp 50 juta. Angka rata-rata itu berdasar kalkulasi puncak libur Lebaran dari tanggal 23 sampai 25 April.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Kelapa Muhasan mengatakan, selama puncak libur Lebaran tiga hari itu, pendapatan Pantai Kelapa mencapai Rp 150 juta.

‘’(Selama tiga hari itu, Red) total kunjungan mendekati 15 ribu orang. Berarti rata-rata 5 ribu orang per hari, dikali harga tiket Rp 10 ribu per orang,’’ katanya.

Baca Juga :  Tradisi Sedekah Laut Masyarakat Pesisir, Hormati Laut sebagai Sumber Rezeki

Artinya, pendapatan dari tiga tempat wisata yang dikelola Pemkab Tuban, yakni Pantai Boom, Gua Akbar, dan Pemandian Bektiharjo, masih kalah dengan pendapatan Pantai Kelapa. Bahkan tidak ada separo dari pendapatan wisata yang dikelola Pokdarwis tersebut.

Pun dengan wisata Air Terjun Nglirip. Pendapatan yang dihasilkan selama libur Lebaran juga jauh melampaui pendapatan wisata plat merah.

Ketua Pokdarwis Air Terjun Nglirip Multazam Dawud mengemukakan, rata-rata pendapatan dari tiket masuk mencapai Rp 30-35 juta per hari.

Dengan harga tiket masuk Rp 10 ribu per orang, maka rata-rata jumlah kunjungan per  hari mencapai 3 ribu orang.

‘’Tahun ini jumlah kunjungan wisata membludak. Lebih banyak dibanding tahun lalu. Sebab tahun ini sudah tidak ada lagi kebijakan PPKM (pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat),’’ tuturntya.

Baca Juga :  Bangun Ruang Terbuka Hijau Berkonsep Alun-alun Mini, Pemkab Tuban Siapkan Rp 8,6 M

Perihal pendapatan ketiga tempat wisata yang dikelola pemerintah belum sebanding dengan satu tempat wiasta yang dikelola swasta, Wawan menegaskan bahwa pendapatan dari masing-masing tempat wisata tidak untuk dibandingkan.

‘’Terpenting, bagaimana agar kunjungan wisata di Tuban ini terus meningkat, baik wisata yang dikelola pemerintah maupun swasta. (zid/tok)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

‘’Itu (pendapatan di momen Lebaran, Red) sudah naik empat kali lipat,’’ tandas Wawan.

Meski berhasil menaikkan pendapatan hingga empat kali lipat. Namun, pendapatan itu tidak sebanding dengan wisata yang dikelola swasta.

Pantai Kelapa, misalnya. Dalam sehari, rata-rata pendapatan dari tiket masuk mencapai Rp 50 juta. Angka rata-rata itu berdasar kalkulasi puncak libur Lebaran dari tanggal 23 sampai 25 April.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Kelapa Muhasan mengatakan, selama puncak libur Lebaran tiga hari itu, pendapatan Pantai Kelapa mencapai Rp 150 juta.

‘’(Selama tiga hari itu, Red) total kunjungan mendekati 15 ribu orang. Berarti rata-rata 5 ribu orang per hari, dikali harga tiket Rp 10 ribu per orang,’’ katanya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Legen, Berkah di Bulan Ramadan

Artinya, pendapatan dari tiga tempat wisata yang dikelola Pemkab Tuban, yakni Pantai Boom, Gua Akbar, dan Pemandian Bektiharjo, masih kalah dengan pendapatan Pantai Kelapa. Bahkan tidak ada separo dari pendapatan wisata yang dikelola Pokdarwis tersebut.

Pun dengan wisata Air Terjun Nglirip. Pendapatan yang dihasilkan selama libur Lebaran juga jauh melampaui pendapatan wisata plat merah.

Ketua Pokdarwis Air Terjun Nglirip Multazam Dawud mengemukakan, rata-rata pendapatan dari tiket masuk mencapai Rp 30-35 juta per hari.

Dengan harga tiket masuk Rp 10 ribu per orang, maka rata-rata jumlah kunjungan per  hari mencapai 3 ribu orang.

‘’Tahun ini jumlah kunjungan wisata membludak. Lebih banyak dibanding tahun lalu. Sebab tahun ini sudah tidak ada lagi kebijakan PPKM (pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat),’’ tuturntya.

Baca Juga :  Pamit Berangkat Ngaji, Gadis Asal Palang Dilaporkan Hilang, Berikut Kronologinya

Perihal pendapatan ketiga tempat wisata yang dikelola pemerintah belum sebanding dengan satu tempat wiasta yang dikelola swasta, Wawan menegaskan bahwa pendapatan dari masing-masing tempat wisata tidak untuk dibandingkan.

‘’Terpenting, bagaimana agar kunjungan wisata di Tuban ini terus meningkat, baik wisata yang dikelola pemerintah maupun swasta. (zid/tok)

 

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img