TUBAN, Radar Tuban – Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban tampaknya tahun ini masih pesimis untuk mematok target tinggi terhadap kunjungan wisata di Kota Legen.
‘’Target kunjungan wisata pada 2022 ini naik sekitar lima persen (dari tahun sebelumnya, Red),’’ kata Kabid Pariwisata Disbudporapar Siti Umi Hanik kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Berdasar data yang dimiliki Disbudporapar Tuban, kunjungan wisata selama 2021 sebanyak 3.413.900 orang atau naik lebih dari 500 ribu kunjungan dari tahun sebelumnya.
Praktis, jika mematok persentase lima persen dari kunjungan tahun sebelumnya. Maka, kunjungan wisata di Tuban tahun ini hanya ditargetkan naik 170 ribu orang. Angka tersebut, menurut Umi—sapaan akrab Siti Umi Hanik, adalah target yang realistis mengingat masih dalam masa pandemi. ‘’Realistis dan optimistis bisa melampaui target,’’ katanya.
Diakui Mantan Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Bappeda Tuban ini, kunjungan wisata di Tuban dalam beberapa tahun terakhir, atau tepatnya selama pandemi ini memang mengalami penurunan cukup dratis dibanding tahun-tahun normal sebelumnya. Mundur tiga tahun ke belakang, tepatnya pada 2019, kunjungan wisata di Tuban pernah mencapai angka tertinggi nomor dua di Jawa Timur, yakni 7 juta kunjungan.
Namun, di tahun berikutnya, 2020 atau awal pandemi Covid-19, wisatawan yang berkunjung ke Tuban mulai anjlok hingga di angka 2,8 juta kunjungan saja. Pemicunya, banyak pembatasan yang dilakukan pemerintah termasuk menutup semua lokasi wisata selama tiga bulan awal pandemi. ‘’Baru di 2021 kunjungan mulai naik menjadi 3,4 juta orang,’’ terang dia.
Nah, seiring dengan mulai dilonggarkannya sejumlah aturan, Umi meyakini, perlahan kunjungan wisata di Tuban bakal naik. Meski demikian, terang Umi, aturan berwisata tetap mengacu instruksi Kementerian Dalam Negeri. Sehingga kewajiban protokol kesehatan (prokes) tetap diwajibkan. Syarat tambahan yakni pengunjung wisata wajib sudah divaksin dua kali yang ditunjukkan melalui aplikasi PeduliLindungi.
‘’Syarat wajib prokes tidak terlalu mengganggu kunjungan wisata,’’ kata dia.
Umi lebih lanjut menyampaikan, melandainya pandemi menjadi sinyal positif bagi para pelaku wisata. Sehingga, dia mendorong masyarakat untuk kembali mengaktifkan potensi desa agar menjadi wisata. Dengan demikian, kunjungan wisata ke Tuban bisa naik. Harapannya kunjungan tersebut bisa mendongkrak perekonomian masyarakat agar terus naik.
‘’Masyarakat terus kami dorong untuk sadar potensi desanya agar bisa jadi wisata. Dan sekarang sudah mulai bermunculan wisata-wisata baru,’’ tandasnya. (yud/tok)