Radartuban.jawapos.com – Sebagian besar masyarat pesisir Tuban masih memegang teguh kepercayaan bahwa laut sebagai sumber rezeki yang harus dijaga. Sebagai wujud penghormatan terhadap samudera, tradisi rutin tahunan larung sesaji yang mengusung tema Wisata Petik Laut kembali diselenggarakan di Pantai Boom Tuban kemarin (14/9).
Tradisi untuk menghargai laut sebagai sumber mata pencaharian masyarakat itu dikemas sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, tradisi sedekah laut dilaksanakan masing-masing kelurahan. Namun, pada penyelenggaraan kali ini, sedekah laut diikuti nelayan dan mayarakat pesisir yang tinggal di Kelurahan Sidomulyo, Kingking, dan Karangsari, ketiganya di Kecamatan Tuban.
Dimulai dengan kirab budaya dari Plaza Ikan di Jalan Panglima Sudirman hingga Pantai Boom. Selanjutnya kepala kerbau yang sudah diikat pada tiang dilarungkan ke laut beserta bunga dan pisang.
Selain itu, turut dilarung bekakak atau miniatur perahu yang berisi boneka manusia bersama tumpeng kecil dan sejumlah bahan makanan sehari-hari. Seperti telur, kacang hijau, kacang tanah, cabe, terasi, micin, dan bumbu dapur lainnya. Ikut dilarung sisir, lawe, cermin kecil, dan bunga.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra mengatakan, acara tersebut diselenggarakan untuk melestarikan tradisi masyarakat pesisir yang sudah berlangsung ratusan tahun.
Larung sesaji adalah wujud syukur masyarakat atas rezeki yang dilimpahkan Tuhan melalui laut.
‘’Sekaligus menjadi sarana edukasi masyarakat untuk lebih mengenal adat dan tradisi masyarakat pesisir,’’ ujarnya. (yud/ds)