RADAR TUBAN – Penemuan sungai bawah tanah yang menyerupai lubang gua di Dusun Mbok Gede, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ternyata bukan yang pertama.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra mengatakan, sungai bawah tanah menyerupai goa juga pernah ditemukan sebelumnya.
“Pada 2018 dan 2021 juga pernah ditemukan,” kata Wawan—sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Wawan, lokasi penemuan sungai bawah tanah sebelumnya juga sama dengan lokasi penemuan sekarang.
“Masih satu lokasi di Desa Jadi. Saat itu, yang ditemukan juga sungai bawah tanah menyerupai goa,” katanya.
Namun, lanjut dia, karena berada di lokasi tambang, sehingga temuan itu tidak ditindaklanjuti. Termasuk tindak lanjut potensi untuk dijadikan tempat wisata.
“Terlalu bahaya jika dijadikan lokasi wisata,” ujarnya sehingga sampai saat ini lokasi penemuan sebelumnya dibiarkan begitu saja. (yud/tok)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
RADAR TUBAN – Penemuan sungai bawah tanah yang menyerupai lubang gua di Dusun Mbok Gede, Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ternyata bukan yang pertama.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Tuban M. Emawan Putra mengatakan, sungai bawah tanah menyerupai goa juga pernah ditemukan sebelumnya.
“Pada 2018 dan 2021 juga pernah ditemukan,” kata Wawan—sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.
Disampaikan Wawan, lokasi penemuan sungai bawah tanah sebelumnya juga sama dengan lokasi penemuan sekarang.
“Masih satu lokasi di Desa Jadi. Saat itu, yang ditemukan juga sungai bawah tanah menyerupai goa,” katanya.
- Advertisement -
Namun, lanjut dia, karena berada di lokasi tambang, sehingga temuan itu tidak ditindaklanjuti. Termasuk tindak lanjut potensi untuk dijadikan tempat wisata.
“Terlalu bahaya jika dijadikan lokasi wisata,” ujarnya sehingga sampai saat ini lokasi penemuan sebelumnya dibiarkan begitu saja. (yud/tok)
—————————————————————-
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.