Radartuban.jawapos.com – Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, tim nasional Indonesia hampir dipastikan menghadapi Tajikistan pada “FIFA match day” di rentang tanggal 20-28 Maret 2023, sementara calon lawan lainnya Bolivia masih dalam negosiasi.
“Sepertinya Tajikistan sudah oke. Namun, Bolivia tampaknya mendapatkan tawaran dari Arab Saudi dengan ‘match fee’ lebih besar. Jadi kami terus bernegosiasi dengan mereka. Kalau tidak bisa, kami akan cari lawan lain yang selevel (dengan Bolivia-red),” ujar Indra di Jakarta, Senin (13/2).
Menurut pria yang ditunjuk menjadi pelatih timnas U-22 di SEA Games 2023 itu, jumlah “match fee” atau upah pertandingan menjadi salah satu penentu ketika mengundang negara yang berperingkat 100 FIFA atau di atasnya seperti Bolivia.
Per 22 Desember 2022, Bolivia memang menduduki posisi ke-82 di peringkat FIFA. Adapun Tajikistan duduk di anak tangga ke-108, sementara Indonesia di posisi ke-151 FIFA.
“Negara-negara di posisi 100 ke atas di peringkat FIFA biasanya sudah memasang tarif laga. Mereka meminta ‘match fee’ yang tidak sedikit,” kata Indra, tanpa memberitahukan berapa nilai “match fee” yang ditawarkan PSSI untuk Bolivia.
PSSI sengaja memilih tim-tim kuat untuk menghadapi timnas Indonesia di laga resmi FIFA. Pada pertandingan persahabatan FIFA sebelumnya, September 2022, timnas Indonesia dua kali melawan Curacao di Tanah Air, di mana skuad “Garuda” memenangi laga-laga itu dengan skor 2-1 dan 3-2.
Saat partai itu berlangsung, Curacao berada di peringkat ke-84 FIFA dan Indonesia di posisi ke-155 FIFA.
Terkait lokasi pertandingan “FIFA match day” pada Maret 2023, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri pernah menyebut bahwa itu diupayakan berlangsung di Indonesia. Andai mampu menundukkan lawan pada laga persahabatan bulan Maret 2023, posisi Indonesia di peringkat FIFA bisa terdongkrak.
Indonesia saat ini menjadi tim terbaik kelima di peringkat FIFA bila dibandingkan negara-negara dalam naungan AFF. Vietnam menjadi negara dengan peringkat FIFA terbaik di lingkup AFF yakni di posisi ke-96. Di bawahnya ada Thailand (111), Filipina (134), Malaysia (145) dan Indonesia (151). (*)
Sumber: ANTARA