30.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Beijing Sebut Balon Udara AS Sepuluh Kali Langgar Wilayah Udara China

spot_img

Radartuban.jawapos.com – Kementerian Luar Negeri China di Beijing menyebut balon udara milik Amerika Serikat telah sepuluh kali melakukan pelanggaran di atas wilayah udara China.

“Sejak tahun lalu, balon udara AS terbang tinggi lebih dari sepuluh kali di wilayah udara China tanpa otorisasi dari pihak China,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Senin.

Selain itu, AS juga sering kali mengirimkan pesawat dan kapal perang untuk melakukan pengintaian di China, katanya.

Ia memerinci pesawat AS terbang sebanyak 657 kali selama 2022 dan 64 kali pada Januari 2023 di wilayah udara perairan Laut China Selatan.

“Ini jelas mengganggu keamanan nasional China dan perdamaian serta stabilitas di kawasan,” kata Wang menanggapi insiden penembakan balon udara China yang memasuki wilayah udara AS itu.

Baca Juga :  Tiongkok Blak-blakan Buka Data Covid, 60 Ribu Orang Meninggal

China mendesak AS untuk lebih baik “bercermin atas perilaku sendiri” daripada menyerang pihak lain dan memicu konfrontasi.

Wang juga menuduh AS berkali-kali melakukan operasi penyadapan rahasia secara global dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya.

“Operasi tersebut melanggar kedaulatan dan kepentingan negara-negara lain, hukum internasional, dan norma hubungan antarnegara,” kata Wang.

Pesawat nirawak yang disebut-sebut sebagai “balon mata-mata” China ditemukan terbang secara ilegal di atas wilayah AS pada Rabu (1/2).

Tiga hari kemudian, jet tempur AS menembak jatuh balon udara mata-mata itu di atas perairan Samudera Atlantik atas persetujuan Presiden Joe Biden.

Beijing melayangkan protes keras atas penembakan tersebut karena sebelumnya menginformasikan kepada Washington bahwa balon itu merupakan pesawat nirawak sipil untuk tujuan penelitian ilmiah.

Baca Juga :  Prabowo Bertemu Para Pimpinan Perusahaan AS: Mereka Percaya dengan Ekonomi Indonesia

Insiden tersebut telah memperdalam konflik kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu, sampai-sampai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggagalkan kunjungannya ke Beijing pada Jumat (3/2). (*)

Sumber: ANTARA

Radartuban.jawapos.com – Kementerian Luar Negeri China di Beijing menyebut balon udara milik Amerika Serikat telah sepuluh kali melakukan pelanggaran di atas wilayah udara China.

“Sejak tahun lalu, balon udara AS terbang tinggi lebih dari sepuluh kali di wilayah udara China tanpa otorisasi dari pihak China,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Senin.

Selain itu, AS juga sering kali mengirimkan pesawat dan kapal perang untuk melakukan pengintaian di China, katanya.

Ia memerinci pesawat AS terbang sebanyak 657 kali selama 2022 dan 64 kali pada Januari 2023 di wilayah udara perairan Laut China Selatan.

“Ini jelas mengganggu keamanan nasional China dan perdamaian serta stabilitas di kawasan,” kata Wang menanggapi insiden penembakan balon udara China yang memasuki wilayah udara AS itu.

- Advertisement -
Baca Juga :  Sang Bapak Video Game Jerry Lawson Muncul di Google Doodle Hari Ini

China mendesak AS untuk lebih baik “bercermin atas perilaku sendiri” daripada menyerang pihak lain dan memicu konfrontasi.

Wang juga menuduh AS berkali-kali melakukan operasi penyadapan rahasia secara global dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya.

“Operasi tersebut melanggar kedaulatan dan kepentingan negara-negara lain, hukum internasional, dan norma hubungan antarnegara,” kata Wang.

Pesawat nirawak yang disebut-sebut sebagai “balon mata-mata” China ditemukan terbang secara ilegal di atas wilayah AS pada Rabu (1/2).

Tiga hari kemudian, jet tempur AS menembak jatuh balon udara mata-mata itu di atas perairan Samudera Atlantik atas persetujuan Presiden Joe Biden.

Beijing melayangkan protes keras atas penembakan tersebut karena sebelumnya menginformasikan kepada Washington bahwa balon itu merupakan pesawat nirawak sipil untuk tujuan penelitian ilmiah.

Baca Juga :  Permintaan Baterai Litium Melonjak, Diperkirakan Lima Kali Lipat pada 2030

Insiden tersebut telah memperdalam konflik kedua negara ekonomi terbesar di dunia itu, sampai-sampai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menggagalkan kunjungannya ke Beijing pada Jumat (3/2). (*)

Sumber: ANTARA

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img