TUBAN, Radar Tuban – Dari 270 organisasi masyarakat (ormas) yang beraktivitas di Tuban, untuk sementara diketahui 21 ormas yang tidak aktif. Statusnya pun tak jelas.
Temuan sementara tersebut diungkap Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Tuban dari hasil sementara verifikasi ormas untuk kepentingan big data Pemkab Tuban. Kemarin (27/1), total ormas yang sudah diverifikasi institusi ini sebanyak 104 lembaga. Verifikasi yang dimulai Selasa (25/1) tersebut ditargetkan berakhir Jumat (28/1).
‘’Ormas yang tidak aktif tersebut rata-rata pengurusnya sudah bubar,’’ ujar Kepala Bakesbangpol Tuban Didik Purwanto saat dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban terkait hasil sementara verifikasi ormas kemarin (27/1).
Didik menyampaikan, verifikasi diperlukan untuk big data pemkab. Tak hanya institusinya yang memasukkan data ke program tersebut. Organisasi perangkat daerah (OPD) lain juga melakukan hal yang sama sesuai kapasitasnya.
Khusus ormas, dia menerangkan, bakesbangpol harus memverifikasi data semua ormas yang terdaftar di Bumi Ronggolawe. Ketika pengecekan, kata dia, ditemukan banyak data ormas yang tidak sesuai. Seperti salah satu ormas yang belakangan diketahui pindah kantor dan kepengurusannya berganti. Selama pindah dan ganti kepengurusan tidak ada laporan sama sekali. ‘’Data yang dimasukkan itu harus riil by name, by address. Koordinat juga harus jelas dan tempat harus difoto,’’ jelas mantan camat Tambakboyo itu.
Didik mengatakan, untuk mendapatkan hasil maksimal, bakesbangpol mengerahkan anggotanya yang tergabung dalam empat tim untuk mencari sekaligus melakukan verifikasi ormas-ormas yang belum diketahui keberadaannya.
Dengan banyaknya ormas yang keberadaannya tidak diketahui tersebut, dia meminta pengurus ormas yang masih aktif untuk mendatangi kantor bakesbangpol dan melaporkan data kepengurusannya.
Dengan tidak banyaknya waktu untuk verifikasi, lanjut Didik, jika hingga Jumat nanti masih banyak ormas yang belum melaporkan keberadaannya, terpaksa data yang dimasukkan ke big data hanya yang telah terverifikasi. ‘’Nanti berapa saja ormas yang terdata, itu yang akan kami laporkan, yang lainnya menyusul,’’ tegasnya. (fud/ds)