TUBAN, Radar Tuban – Hari lahir (Harlah) ke–96 Nahdlatul Ulama (NU) memantapkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkhidmat pada NU. Itu karena PKB merupakan satu-satunya partai yang lahir dari rahim NU.
Tidak salah jika PKB menjadi satu-satunya media aspirasi warga nahdliyin. Ini sesuai dengan hasil Muktamar ke-30 NU di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri pada 2000. Pada forum permusyawaratan tertinggi di dalam organisasi NU tersebut muncul satu keputusan yang berisi imbauan kepada warga NU untuk menjadikan PKB sebagai satu-satunya partai politik (parpol) yang harus dipilih dalam pemilu. Hingga saat ini, keputusan tersebut belum berubah dan belum dicabut. Dengan demikian, konsensus para ulama tersebut masih mengikat secara moral kepada nahdliyin.
PKB selama ini selalu bersikap hormat terhadap para kiai. Karena kiai merupakan fondasi utama dari NU. Bahkan, bagi PKB, kiai bukan hanya imam spiritual dan simbol kultural bagi umat, tetapi juga menjadi sosok orang tua yang harus dihormati dan ditaati. ‘’Maka kewajiban PKB untuk berkhidmat kepada NU sebagai alat atau media aspirasi warga NU,’’ ujar Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Tuban H. M. Miyadi, S.Ag, MM.
Peringatan Harlah ke-96 NU mengangkat tema Konsistensi Khidmat NU dalam Menjaga dan Menyebarkan Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan. ‘’Tema tersebut menjadi peneguhan bahwa PKB untuk berkhidmat,’’tegas Miyadi.
Khidmat menjadi kata kunci NU berdiri dan pergerakannya selama ini. Para kiai membentuk NU bertujuan untuk berkhidmat kepada agama dan tanah air. Khidmat untuk agama dengan tujuan untuk melestarikan Islam ahlussunah wal jamaah di Indonesia dan dunia. (fud/ds)