TUBAN, Radar Tuban- Di era sebelum 70-an, pantai Tuban dikenal memiliki gugusan pohon kelapa. Selang sekitar 50 tahun kemudian, hanya beberapa titik pantai saja yang masih menyisakan tanaman nyiur. Salah satunya di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang.
Habisnya tanaman kelapa di sepanjang pesisir tersebut dipicu dari hama wangwung atau kumbang badak. Minimnya tanaman kelapa tersebut memengaruhi krisisnya produksi buah kelapa di Bumi Ronggolawe.
Mengutip data Dinas Ketahanan Pengan, Pertanian dan Peerikanan (DKPP) Tuban, selama 2020, produksi buah kelapa hanya 2.877,59 ton. Tahun berikutnya (2021), produksi buah tanaman khas pantai tersebut tinggal 2.868,31 ton atau turun sekitar 9,28 ton. Pada 2018, produksi kelapa sebesar 2.839,78 ton dan hanya naik beberapa digit pada 2019. Angkanya 2.840,58 ton.
Kepala Bidang Penyuluhan dan Prasarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Tuban Sri Yuniati mengatakan, turunnya produksi kelapa di Tuban karena tingginya hama wangwung. Hama inilah, kata dia, yang menjadi pemicu banyaknya pohon kelapa yang mati. ‘’Banyak tanaman muda belum menghasilkan dan tanaman tua yang rusak dan mati,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban kemarin (3/2).
Tingginya hama wangwung, menurut Yun, sapaannya, dipicu dari tingginya peternakan sapi di Tuban. Hewan jenis kumbang bertanduk warna hitam ini hidup dan berkembang biak dari kotoran sapi.
Meski institusinya beberapa kali berupaya mencegah pertumbuhan larva pada kotoran sapi, namun upaya tersebut belum mampu menekan perkembangannya.
Saat ini, kata dia, pihaknya berupaya kembali meningkatkan jumlah tanaman kelapa di Tuban. Meski bukan komoditas unggulan, namun tetap diprogramkan.
Yun mengakui, dulu Tuban memiliki banyak tanaman kelapa. Hampir semua kecamatan memproduksi buah kelapa. Terutama di wilayah pesisir.
Sekarang, kata dia, tanaman kelapa banyak tumbuh di Kecamatan Bancar. Selama 2021, jumlah produksinya 633,30 ton. Kecamatan tertinggi berikutnya, Semanding 467,14 ton, Kecamatan Jatirogo 446,26 ton, dan Kecamatan Tambakboyo 403,28 ton. (fud/ds)