27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Kabupaten Tuban

Tuntaskan Perbaikan Jembatan Glendeng, Perlancar Akses Ekonomi

spot_img

Urgensi infrastruktur dalam memperlancar perekonomian disadari betul oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Setelah resmi dilantik pada 20 Juni 2021 lalu, bupati muda ini langsung gerak cepat memperbaiki sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan. Satu di antara yang tampak nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat dari hasil kerja cepat bupati Lindra adalah perbaikan Jembatan Glendeng.

 ———————————————————————-

KURANG lebih tujuh bulan lalu, tepatnya 31 Juli 2021 atau sekitar sebulan pasca dilantik menjadi bupati Tuban, Mas Bupati—sapaan akrabnya bupati Aditya Halindra Faridzky turun langsung meninjau kondisi Jembatan Glendeng yang menghubungkan Tuban–Bojonegoro di Desa Simo, Kecamatan Soko. Saat itu juga Mas Bupati memastikan perbaikan Jembatan Glendeng segera dikerjakan.

‘’Agustus ini masuk penetapan anggaran, September sudah bisa dikerjakan,’’ tegas Mas Bupati waktu itu.

Dalam beberapa kesempatan, dia selalu menegaskan bahwa infrastruktur, terutama jalan dan jembatan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian. Karena itu, kerusakan infrastruktur harus ditangani dengan cepat. Dan, salah satu prioritas perbaikan infrastruktur waktu itu adalah Jembatan Glendeng. Terbukti, proses perbaikan jembatan yang mengalami kerusakan akibat amblesnya tanggul Sungai Bengawan Solo itu berjalan cepat. September dikerjakan, akhir Desember 2021 berhasil dituntaskan.

Baca Juga :  Sistem Pemilu Tertutup, Akankah Bacaleg Beramai-ramai Mundur?

Selepas tujuh bulan memimpin Tuban, kabar gembira dari kerja keras Mas Bupati itu akhirnya datang. Sesuai janjinya, awal 2022, jembatan yang sempat ditutup total selama setahun lebih itu resmi dibuka secara bertahap. Dimulai dari kendaraan roda dua pada 4 Januari 2022.

‘’Karena untuk bisa dilintas kendaraan roda empat harus menunggu uji kelaikan, sehingga tidak bisa langsung dibuka total,’’ terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Tuban Agung Supriyadi.

Setelah menunggu satu bulan, kabar yang sudah lama dinanti masyarakat akhirnya mendapat kepastian. Tepatnya 4 Februari 2022. Jembatan yang berbatasan langsung dengan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut dinyatakan laik, sehingga bisa dibuka total bersyarat untuk kendaraan roda empat.

Baca Juga :  Pelajar SMK di Tuban Curi Emas 50 Gram, Digadaikan di Merakurak

Semua kendaraan sudah diperbolehkan melintas kecuali kendaraan yang melebihi tonase delapan ton.

Agung menyampaikan, kebijakan total bersyarat itu dilakukan semata-mata untuk menjaga kondisi jembatan yang usianya sudah lebih dari 30 tahun. Selain itu, tegas dia, sudah sepatutnya jembatan yang berstatus kelas III tidak dilintas kendaraan yang melebihi tonase delapan ton.

‘’Intinya, menjaga jembatan dari hal-hal yang tidak diharapkan,’’ tuturnya. Pesan untuk bersama-sama menjaga jembatan agar tetap awet juga disampaikan Mas Bupati.

Lebih lanjut Agung menyampaikan, seiring dibukanya kembali jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut kini akses perekonomian dan mobilitas masyarakat kembali lancar.

‘’Dan, inilah yang diharapkan Mas Bupati (infrastruktur untuk memperlancar perekonomian dan mobilitas masyarakat, Red),’’ tuturnya. (tok/ds)

Urgensi infrastruktur dalam memperlancar perekonomian disadari betul oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky. Setelah resmi dilantik pada 20 Juni 2021 lalu, bupati muda ini langsung gerak cepat memperbaiki sejumlah infrastruktur yang mengalami kerusakan. Satu di antara yang tampak nyata dan dirasakan langsung oleh masyarakat dari hasil kerja cepat bupati Lindra adalah perbaikan Jembatan Glendeng.

 ———————————————————————-

KURANG lebih tujuh bulan lalu, tepatnya 31 Juli 2021 atau sekitar sebulan pasca dilantik menjadi bupati Tuban, Mas Bupati—sapaan akrabnya bupati Aditya Halindra Faridzky turun langsung meninjau kondisi Jembatan Glendeng yang menghubungkan Tuban–Bojonegoro di Desa Simo, Kecamatan Soko. Saat itu juga Mas Bupati memastikan perbaikan Jembatan Glendeng segera dikerjakan.

‘’Agustus ini masuk penetapan anggaran, September sudah bisa dikerjakan,’’ tegas Mas Bupati waktu itu.

Dalam beberapa kesempatan, dia selalu menegaskan bahwa infrastruktur, terutama jalan dan jembatan memiliki peran yang sangat penting dalam menunjang perekonomian. Karena itu, kerusakan infrastruktur harus ditangani dengan cepat. Dan, salah satu prioritas perbaikan infrastruktur waktu itu adalah Jembatan Glendeng. Terbukti, proses perbaikan jembatan yang mengalami kerusakan akibat amblesnya tanggul Sungai Bengawan Solo itu berjalan cepat. September dikerjakan, akhir Desember 2021 berhasil dituntaskan.

- Advertisement -
Baca Juga :  Pelajar SMK di Tuban Curi Emas 50 Gram, Digadaikan di Merakurak

Selepas tujuh bulan memimpin Tuban, kabar gembira dari kerja keras Mas Bupati itu akhirnya datang. Sesuai janjinya, awal 2022, jembatan yang sempat ditutup total selama setahun lebih itu resmi dibuka secara bertahap. Dimulai dari kendaraan roda dua pada 4 Januari 2022.

‘’Karena untuk bisa dilintas kendaraan roda empat harus menunggu uji kelaikan, sehingga tidak bisa langsung dibuka total,’’ terang Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Tuban Agung Supriyadi.

Setelah menunggu satu bulan, kabar yang sudah lama dinanti masyarakat akhirnya mendapat kepastian. Tepatnya 4 Februari 2022. Jembatan yang berbatasan langsung dengan Desa Simo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban dan Desa Kalirejo, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro tersebut dinyatakan laik, sehingga bisa dibuka total bersyarat untuk kendaraan roda empat.

Baca Juga :  Baru Satu Tugu Perguruan Pencak Silat yang Dibongkar di Tuban

Semua kendaraan sudah diperbolehkan melintas kecuali kendaraan yang melebihi tonase delapan ton.

Agung menyampaikan, kebijakan total bersyarat itu dilakukan semata-mata untuk menjaga kondisi jembatan yang usianya sudah lebih dari 30 tahun. Selain itu, tegas dia, sudah sepatutnya jembatan yang berstatus kelas III tidak dilintas kendaraan yang melebihi tonase delapan ton.

‘’Intinya, menjaga jembatan dari hal-hal yang tidak diharapkan,’’ tuturnya. Pesan untuk bersama-sama menjaga jembatan agar tetap awet juga disampaikan Mas Bupati.

Lebih lanjut Agung menyampaikan, seiring dibukanya kembali jembatan yang membentang di atas Sungai Bengawan Solo tersebut kini akses perekonomian dan mobilitas masyarakat kembali lancar.

‘’Dan, inilah yang diharapkan Mas Bupati (infrastruktur untuk memperlancar perekonomian dan mobilitas masyarakat, Red),’’ tuturnya. (tok/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img