RADAR TUBAN – Lima partai nonparlemen di Tuban ini cukup berani kontestasi memperebutkan kursi DPRD Tuban. Tak tanggung-tanggung, mereka memasang kadernya di daerah pemilihan (dapil) 1. Daerah pemilihan ini dikenal dengan ‘’dapil gajah’’.
Nama tersebut disematkan karena banyaknya tokoh pimpinan parpol dan pengusaha yang terjun berebut kursi di Kecamatan Tuban, Merakurak, Montong, dan Kerek, wilayah dapil tersebut.
Partai-partai nonparlemen yang bernyali menargetkan kursi di dapil tersebut, antara lain, Partai Buruh, PSI, Gelora, PKN, dan Gelora.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Ketua Exco Partai Buruh Tuban Duraji mengatakan, target perolehan kursi dalam pileg nanti minimal dua. Yakni, satu kursi dari dapil 1 dan satu kursi dari dapil 5. Dia optimistis target tersebut terealisasi.
Duraji tidak memedulikan pandangan bahwa partainya yang merupakan kontestan baru dalam dunia politik memiliki kesempatan yang kecil untuk memperoleh kursi di parlemen.
‘’Kami anggap itu sebuah cara un tuk melemahkan Partai Buruh. Kepanikan mereka dengan hadirnya Partai Buruh adalah membuat opini demikian (melemahkan, Red),’’ ungkapnya.
RADAR TUBAN – Lima partai nonparlemen di Tuban ini cukup berani kontestasi memperebutkan kursi DPRD Tuban. Tak tanggung-tanggung, mereka memasang kadernya di daerah pemilihan (dapil) 1. Daerah pemilihan ini dikenal dengan ‘’dapil gajah’’.
Nama tersebut disematkan karena banyaknya tokoh pimpinan parpol dan pengusaha yang terjun berebut kursi di Kecamatan Tuban, Merakurak, Montong, dan Kerek, wilayah dapil tersebut.
Partai-partai nonparlemen yang bernyali menargetkan kursi di dapil tersebut, antara lain, Partai Buruh, PSI, Gelora, PKN, dan Gelora.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Ketua Exco Partai Buruh Tuban Duraji mengatakan, target perolehan kursi dalam pileg nanti minimal dua. Yakni, satu kursi dari dapil 1 dan satu kursi dari dapil 5. Dia optimistis target tersebut terealisasi.
Duraji tidak memedulikan pandangan bahwa partainya yang merupakan kontestan baru dalam dunia politik memiliki kesempatan yang kecil untuk memperoleh kursi di parlemen.
- Advertisement -
‘’Kami anggap itu sebuah cara un tuk melemahkan Partai Buruh. Kepanikan mereka dengan hadirnya Partai Buruh adalah membuat opini demikian (melemahkan, Red),’’ ungkapnya.