28.7 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Manfaat Nonton Film Bagi Generasi Milenial

spot_img

RADAR TUBAN – Film bukan sekadar hiburan. Ada banyak pelajaran dapat dipetik dalam tiap scene film. Itulah alasan Krisdayanti Waruwu hobi nonton film.

Bagi Krisdayanti, nonton film tidak sekadar melipur lara atau peluruh waktu belaka. Lebih dari itu, film juga media belajar. ‘’Beberapa hal penting tak diajarkan di sekolah, aku pelajari ketika menonton film,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Dara 18 tahun ini menuturkan, salah satu hal penting dimaksud, yakni perihal cara menghadapi beragam jenis orang dan situasi. Ringkasnya, ada penerapan ilmu psikologi dalam setiap film. ‘’Bagaimana cara menghadapi orang yang sensitif atau tempramen, cara sikapi orang lemah-lembut, ada di hampir setiap film,’’ terangnya.

Perihal mengadapi berbagai situasi itu, siswi SMK Abdi Negara Tuban ini mengemukakan, film mengajarinya dengan praktis. Semisal, ketika tokoh A dalam film X menghadapi situasi genting, tokoh A tersebut melakukan ini dan itu. ‘’Nah, ini dan itu dilakukan tokoh, terkadang bisa diimplementasikan di dunia nyata,’’ tuturnya.

Baca Juga :  6 Hal yang Wajib Dibawa Saat Naik Kereta

Lebih lanjut, dara berparas ayu ini mengatakan, secara lebih umum—selain psikologi, film memberinya pengetahuan lebih global. Namun, keglobalan pengetahuan itu, terang dia, terbatas pada sosialitas dan humanitas. ‘’Untuk pengetahuan yang sifatnya eksak, enggak banyak yang aku dapetin dari film. Dan, itu wajar, sih,’’ imbuhnya.

Kewajaran itu, terang cewek kelahiran di Nias, Sumatera Utara pada 31 Juli 2005 ini, karena puluhan film sudah ditonton jarang sekali ber-genre sci-fi atau fiksi ilmiah yang sarat pengetahuan sains. ‘’Film aku tonton tuh genre-nya drama, komedi, dan romance. Tiga genre itu yang paling aku suka,’’ ungkapnya.

Perihal cara menonton film, dara berperawakan tinggi semampai ini membeberkan, jarang sekali datang langsung di bioskop. Dia hampir selalu menonton film via smartphone dan di kamar. Alasannya, bisa lebih ekspresif. ‘’Mau nangis atau apa pun karena film, nggak ada yang ngerti,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Pantas Piawai di Depan Kamera, Ternyata Frilla Suka Catwalk di Depan Cermin

Lebih lanjut, cewek tinggal di Desa Tegalagung Kecamatan Semanding ini mengutarakan, masih akan terus memelihara hobinya menonton film. Dia ingin memetik pelajaran dari film sebanyak mungkin. ‘’Sementara ini, film-film aku sukai itu film produksi Amerika. Untuk film produksi Asia atau Eropa, nanti dulu,’’ pungkasnya. (sab/tok)

—————————————————————-

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

RADAR TUBAN – Film bukan sekadar hiburan. Ada banyak pelajaran dapat dipetik dalam tiap scene film. Itulah alasan Krisdayanti Waruwu hobi nonton film.

Bagi Krisdayanti, nonton film tidak sekadar melipur lara atau peluruh waktu belaka. Lebih dari itu, film juga media belajar. ‘’Beberapa hal penting tak diajarkan di sekolah, aku pelajari ketika menonton film,’’ ujarnya kepada Jawa Pos Radar Tuban.

Dara 18 tahun ini menuturkan, salah satu hal penting dimaksud, yakni perihal cara menghadapi beragam jenis orang dan situasi. Ringkasnya, ada penerapan ilmu psikologi dalam setiap film. ‘’Bagaimana cara menghadapi orang yang sensitif atau tempramen, cara sikapi orang lemah-lembut, ada di hampir setiap film,’’ terangnya.

Perihal mengadapi berbagai situasi itu, siswi SMK Abdi Negara Tuban ini mengemukakan, film mengajarinya dengan praktis. Semisal, ketika tokoh A dalam film X menghadapi situasi genting, tokoh A tersebut melakukan ini dan itu. ‘’Nah, ini dan itu dilakukan tokoh, terkadang bisa diimplementasikan di dunia nyata,’’ tuturnya.

Baca Juga :  Film "Glo, Kau Cahaya" Tayang Perdana Hari Ini

Lebih lanjut, dara berparas ayu ini mengatakan, secara lebih umum—selain psikologi, film memberinya pengetahuan lebih global. Namun, keglobalan pengetahuan itu, terang dia, terbatas pada sosialitas dan humanitas. ‘’Untuk pengetahuan yang sifatnya eksak, enggak banyak yang aku dapetin dari film. Dan, itu wajar, sih,’’ imbuhnya.

- Advertisement -

Kewajaran itu, terang cewek kelahiran di Nias, Sumatera Utara pada 31 Juli 2005 ini, karena puluhan film sudah ditonton jarang sekali ber-genre sci-fi atau fiksi ilmiah yang sarat pengetahuan sains. ‘’Film aku tonton tuh genre-nya drama, komedi, dan romance. Tiga genre itu yang paling aku suka,’’ ungkapnya.

Perihal cara menonton film, dara berperawakan tinggi semampai ini membeberkan, jarang sekali datang langsung di bioskop. Dia hampir selalu menonton film via smartphone dan di kamar. Alasannya, bisa lebih ekspresif. ‘’Mau nangis atau apa pun karena film, nggak ada yang ngerti,’’ imbuhnya.

Baca Juga :  Google Luncurkan Fitur Penguncian Tab "Incognito" di Chrome untuk Android

Lebih lanjut, cewek tinggal di Desa Tegalagung Kecamatan Semanding ini mengutarakan, masih akan terus memelihara hobinya menonton film. Dia ingin memetik pelajaran dari film sebanyak mungkin. ‘’Sementara ini, film-film aku sukai itu film produksi Amerika. Untuk film produksi Asia atau Eropa, nanti dulu,’’ pungkasnya. (sab/tok)

—————————————————————-

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img