Hobi memancing benar-benar menembus seluruh dimensi. Di gedung DPRD Tuban, sosok Fahmi Fikroni patut disejajarkan dengan pemancing mania lain.
DWI SETIYAWAN, Tuban, Radar Tuban
DI KOMUNITAS Badong, Roni, panggilan akrabnya, dikenal sebagai dedengkot untuk urusan memancing.
Badong adalah nama ikan perairan laut dangkal. Di komunitas pemancing mania yang ber-home base di Kecamatan Jenu tersebut, nama tersebut disematkan sebagai akronim bawa doa kita along (mudah mendapat ikan, bahasa lokal di kalangan nelayan pantura, Red).
Ya, kalau tidak ada jadwal sidang, kunjungan kerja, maupun kegiatan partai, Roni dipastikan sudah menyiapkan sederet jadwal memancing.
Mulai yang harian hingga yang harus menginap berhari-hari di tengah laut. Begitu juga list personel yang menyertai dan agenda petualangan melautnya.
Diwawancarai Jawa Pos Radar Tuban, ketua Komisi I DPRD Tuban itu mengaku hobi memancing sejak kecil. Selain memancing, wakil rakyat yang tinggal di kawasan perkampungan nelayan Desa Beji, Kecamatan Jenu itu juga beberapa kali ikut melaut para nelayan.
Khusus hobi memancing, dia menjalaninya hingga menjadi politikus sekaligus anggota dewan. Dengan memancing, Roni mengaku merasa terlibur. Kepenatannya dari semua aktivitas rutin terobati dan menjadi fresh.
Mengapa memilih refreshing memancing? Jawabannya sangat filosofis. Menurut dia, memancing tidak sekadar melatih kesabaran, namun juga menyelami kerasnya kehidupan nelayan.
‘’Saya menikmatinya kalau umpang dimangsa dan joran ditarik,’’ ujar bapak dua anak itu.
Di komunitasnya, hobi memancing Roni benar-benar terfasilitasi. Untuk perahu, misalnya. Ketua komunitas Badong memiliki perahu fiberglass dengan kapasitas untuk 10-12Â pemancing.
‘’Kita tinggal urunan bekal makanan-minuman, BBM, pakan, dan lainnya, langsung berangkat,’’ ujarnya.