RADAR TUBAN – Tarik ulur perihal koreksi lembar jawaban tes perangkat desa (perades), akhirnya menemukan titik terang. Yang semula direncanakan manual, kemarin (20/7) di sepakati menggunakan komputer.
Keputusan itu diambil melalui rapat koordinasi persiapan perades antara komisi II DPRD Tuban bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3APMD) Tuban dan pihak penyedia soal dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat DPRD Tuban. Rapat atas inisiatif Komisi II itu dimulai pukul 10.00 hingga 14.30.
Ketua Komisi II DPRD Tuban Mashadi mengatakan, koreksi menggunakan komputer atau scanner itu disepakati setelah pihak pembuat soal menyatakan kesanggupannya. Sehingga tidak ada lagi alasan menggunakan koreksi manual.
‘’Sekarang koreksi manual itu sudah ketinggalan zaman,’’ ujar Mashadi usai rapat koordinasi.
Selain dianggap sudah kuno, terang politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, koreksi manual juga sangat rawan kecurangan. Menurutnya, koreksi lembar jawaban menggunakan scanner adalah solusi terbaik. Dengan begitu, potensi kecurangan bisa diminimalisir.
‘’Ketika ada oknum yang ingin bermain-main (membenarkan jawaban, Red) sudah tidak bisa,’’ ujarnya.
RADAR TUBAN – Tarik ulur perihal koreksi lembar jawaban tes perangkat desa (perades), akhirnya menemukan titik terang. Yang semula direncanakan manual, kemarin (20/7) di sepakati menggunakan komputer.
Keputusan itu diambil melalui rapat koordinasi persiapan perades antara komisi II DPRD Tuban bersama Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsos P3APMD) Tuban dan pihak penyedia soal dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat DPRD Tuban. Rapat atas inisiatif Komisi II itu dimulai pukul 10.00 hingga 14.30.
Ketua Komisi II DPRD Tuban Mashadi mengatakan, koreksi menggunakan komputer atau scanner itu disepakati setelah pihak pembuat soal menyatakan kesanggupannya. Sehingga tidak ada lagi alasan menggunakan koreksi manual.
‘’Sekarang koreksi manual itu sudah ketinggalan zaman,’’ ujar Mashadi usai rapat koordinasi.
- Advertisement -
Selain dianggap sudah kuno, terang politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu, koreksi manual juga sangat rawan kecurangan. Menurutnya, koreksi lembar jawaban menggunakan scanner adalah solusi terbaik. Dengan begitu, potensi kecurangan bisa diminimalisir.
‘’Ketika ada oknum yang ingin bermain-main (membenarkan jawaban, Red) sudah tidak bisa,’’ ujarnya.