27.4 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Insiden Kebakaran di Area GRR Tuban, Ketua DPRD Curigai Ada Potensi Sengaja Dibakar

spot_img

TUBAN – Kebakaran hebat di eks lahan Perhutani area proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) juga memantik reaksi DPRD Tuban.

Lembaga legislatif ini mendesak kepada pihak terkait untuk segera melakukan investigasi guna memastikan penyebab kebakaran.

‘’Agar jelas semua, maka harus segera diinvestigasi. Apakah kebakaran itu memang betul kebakaran atau memang sengaja dibakar,’’ ujar Ketua DPRD Tuban M. Miyadi Rabu (6/9).

Meski hanya disampaikan secara tersirat, Miyadi seakan menaruh curiga bahwa insiden kebakaran di eks lahan Perhutani turut wilayah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu tersebut ada kemungkinan disengaja atau ada motif lain.

Karena itu, dia mendesak kepada pihak ber wajib untuk segera melakukan investigasi.

Baca Juga :  Teler, Anjal Ini Berani Lawan Petugas Saat Akan Diamankan

‘’Bisa saja yang membakar orang luar atau bahkan orang dalam. Tapi kalau orang dalam, mungkin bekerja sama dengan orang luar. Dan jika orang luar yang melakukan, mungkin bekerja sama dengan orang dalam,’’ ujarnya bernada satire.

Miyadi berasumi, bisa saja sebelum insiden kebakaran terjadi, tumpukan kayu jati di lahan pertamina itu dicuri. Selanjutnya, untuk menghilangkan barang bukti, pelaku melakukan pembakaran.

Ditegaskan dia, asumsi tersebut cukup beralasan, sebab selama ini kayu jati dari hasil penebangan hutan Jati Peteng itu tidak boleh diminta oleh siapa pun.

‘’Mungkin saja ada yang mencuri (kayu hasil penebangan, Red), kemudian untuk menghilangkan jejak dilakukan pemba karan. Tapi ini hanya asumsi saja. Untuk mengetahui kebenarannya menjadi tugas aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan in vestigasi,’’ katanya.

Baca Juga :  Tertunda, Pembangunan Waduk Jadi

Lebih lanjut, Ketua DPC PKB Tuban itu menegaskan, investigasi penting untuk segera dilakukan karena insiden ini bukan kebakaran lahan biasa.

Selain membuat geger dan panik warga sekitar, juga menghanguskan ribuan kayu jati gelondonngan yang disimpan pihak pertamina. Taksiran kerugiannya pun tak main-main, lebih kurang mencapai Rp 70 miliar.

‘’Insiden kebakaran ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran. Artinya, penjagaan dan pengawasan masih lemah,’’ kritiknya kepada Pertamina. (fud/tok)

TUBAN – Kebakaran hebat di eks lahan Perhutani area proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Tuban PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) juga memantik reaksi DPRD Tuban.

Lembaga legislatif ini mendesak kepada pihak terkait untuk segera melakukan investigasi guna memastikan penyebab kebakaran.

‘’Agar jelas semua, maka harus segera diinvestigasi. Apakah kebakaran itu memang betul kebakaran atau memang sengaja dibakar,’’ ujar Ketua DPRD Tuban M. Miyadi Rabu (6/9).

Meski hanya disampaikan secara tersirat, Miyadi seakan menaruh curiga bahwa insiden kebakaran di eks lahan Perhutani turut wilayah Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu tersebut ada kemungkinan disengaja atau ada motif lain.

Karena itu, dia mendesak kepada pihak ber wajib untuk segera melakukan investigasi.

- Advertisement -
Baca Juga :  Pendaftar Nikah Malam Sembilan Membeludak

‘’Bisa saja yang membakar orang luar atau bahkan orang dalam. Tapi kalau orang dalam, mungkin bekerja sama dengan orang luar. Dan jika orang luar yang melakukan, mungkin bekerja sama dengan orang dalam,’’ ujarnya bernada satire.

Miyadi berasumi, bisa saja sebelum insiden kebakaran terjadi, tumpukan kayu jati di lahan pertamina itu dicuri. Selanjutnya, untuk menghilangkan barang bukti, pelaku melakukan pembakaran.

Ditegaskan dia, asumsi tersebut cukup beralasan, sebab selama ini kayu jati dari hasil penebangan hutan Jati Peteng itu tidak boleh diminta oleh siapa pun.

‘’Mungkin saja ada yang mencuri (kayu hasil penebangan, Red), kemudian untuk menghilangkan jejak dilakukan pemba karan. Tapi ini hanya asumsi saja. Untuk mengetahui kebenarannya menjadi tugas aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan in vestigasi,’’ katanya.

Baca Juga :  Penilaian Berlangsung Ketat, 20 Peserta Dinyatakan Lolos ke Babak Final

Lebih lanjut, Ketua DPC PKB Tuban itu menegaskan, investigasi penting untuk segera dilakukan karena insiden ini bukan kebakaran lahan biasa.

Selain membuat geger dan panik warga sekitar, juga menghanguskan ribuan kayu jati gelondonngan yang disimpan pihak pertamina. Taksiran kerugiannya pun tak main-main, lebih kurang mencapai Rp 70 miliar.

‘’Insiden kebakaran ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, sebelumnya juga sempat terjadi kebakaran. Artinya, penjagaan dan pengawasan masih lemah,’’ kritiknya kepada Pertamina. (fud/tok)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img