29.2 C
Tuban
Saturday, 23 November 2024
spot_img
spot_img

Cadangan Devisa RI Tembus US$ 145,4 Miliar Cukup untuk Biayai Impor 6,5 Bulan

spot_img

TUBAN – Cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli menembus 145,4 miliar dolar AS.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 5,2 miliar dolar AS dibandingkan posisi pada akhir Juni lalu sebesar 140,2 miliar dolar AS.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan Bank Indonesia disebutkan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut sangat dipengaruhi penerbitan sukuk global pemerintah.

Penerimaan pajak dan jasa juga turut andil dalam mendongkrak kenaikan cadangan devisa Indonesia.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli itu setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor. Atau bisa untuk pembiayaan 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi cadangan devisa sebesar 145,4 miliar dolar AS itu berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga :  Tips Aman untuk Hindari Investasi Bodong

‘’Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,’’ ujar Erwin Haryono, Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam siaran persnya.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)

TUBAN – Cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli menembus 145,4 miliar dolar AS.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 5,2 miliar dolar AS dibandingkan posisi pada akhir Juni lalu sebesar 140,2 miliar dolar AS.

Dalam siaran pers yang dikeluarkan Bank Indonesia disebutkan, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut sangat dipengaruhi penerbitan sukuk global pemerintah.

Penerimaan pajak dan jasa juga turut andil dalam mendongkrak kenaikan cadangan devisa Indonesia.

Posisi cadangan devisa pada akhir Juli itu setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor. Atau bisa untuk pembiayaan 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

- Advertisement -

Posisi cadangan devisa sebesar 145,4 miliar dolar AS itu berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Baca Juga :  BYOND by BSI: Fitur Canggih yang Memikat Perhatian Pasar

‘’Cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan,’’ ujar Erwin Haryono, Departemen Komunikasi Bank Indonesia dalam siaran persnya.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai sehingga dapat terus mendukung ketahanan sektor eksternal.

Prospek ekspor yang tetap positif serta neraca transaksi modal dan finansial yang diperkirakan tetap mencatatkan surplus sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik, mendukung tetap terjaganya ketahanan eksternal.

Bank Indonesia juga terus meningkatkan sinergi dengan pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal. Upaya tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img