IHSG nyungsep 2,05 persen ke posisi 7.743. Padahal, sehari sebelumnya IHSG mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Pada perdagangan Kamis (19/9), IHSG ditutup melesat 0,97 persen menembus ke posisi 7.905,39.
Kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga acuan berdampak positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia.
Pada perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia Kamis (19/9), IHSG ditutup menguat 0,87 persen ke posisi 7.897,42 atau naik 68 poin. Bahkan, di awal perdagangan, IHSG sempat menembus posisi 7.902,4.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatan pada perdagangan Selasa (17/9). IHSG ditutup menguat 0,25 persen ke posisi 7.831,79 atau naik 14,65 poin.
Meski hingga menjelang akhir perdagangan sesi II masih ambles di zona merah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya bisa menutup perdagangan akhir pekan ini dengan happy ending. IHSG ditutup menguat 0,18 persen ke posisi 7.812,13.
Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (13/9) cukup ramai. Bahkan, nilai transaksi pada akhir perdagangan sesi I sudah menembus Rp 21,8 triliun!
Sempat menembus posisi 7.833, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 0,48 persen ke posisi 7.798,15 pada perdagangan Kamis (12/9). IHSG gagal bertahan di posisi 7.800-an.