TUBAN, Radar Tuban – Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH Hub) Tuban tahun ini memproyeksikan pendapatan parkir berlangganan sama dengan tahun sebelumnya, 2021. Besarnya Rp 8,4 miliar.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan DLH Hub Tuban Imam Isdarmawan menyampaikan, target parkir berlangganan tahun ini stagnan. Pertimbangan utamanya, belum stabilnya ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, penargetan parkir harus melihat pertimbangan tersebut.
”Kalau ekonomi belum stabil, tidak cocok kalau targetnya dinaikkan,” ujarnya kemarin (27/2).
Imam sapaannya menyampaikan, dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, masyarakat dikhawatirkan tidak taat bayar pajak kendaraan serta parkir berlangganan. Hal ini acap terjadi dan ditemukan. Alasannya, uang untuk membayar pajak dialihkan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Misalnya, membeli bahan makanan.
Menanggapi fenomena tersebut, pejabat lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat ini berharap pandemi segera berlalu dan ekonomi masyarakat stabil. Dengan demikian, institusinya bisa menaikkan besaran target parkir berlangganan.
Imam menerangkan, target Rp 8,4 miliar merupakan target terbesar kedua selama penerapan parkir berlangganan di Bumi Ronggolawe.
Target tertinggi parkir berlangganan ditetapkan pada 2020. Besarnya Rp 9 miliar. Target tersebut tidak tercapai karena badai pandemi Covid-19.
Dia memastikan selama lima tahun penerapan parkir berlangganan, instansinya telah berperan menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD). Dari target pendapatan yang ditetapkan hanya meleset pada 2020.
Pada tahun itu, target ditetapkan sebesar Rp 9 miliar, namun hanya terealisasi sekitar Rp 7,1 miliar.
Pejabat asal Bojonegoro ini menambahkan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 80 kantong parkir yang tersebar di sejumlah ruas jalan perkotaan Tuban. (sab/ds)