RADARBISNIS – Komisi VI DPR RI mendorong agar jangkauan ketersediaan bata interlock presisi produksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dapat diperluas bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat rombongan Komisi VI DPR RI yang dipimpin oleh Adisatrya Suryo Sulisto melakukan kunjungan spesifik di Kendal, Jawa Tengah pada Kamis (20/2) lalu.
Rombongan anggota Komisi VI meninjau implementasi bata interlock presisi yang dikembangkan oleh PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) untuk mendukung program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo.
Komisi yang membidangi Perdagangan, Kawasan Perdagangan dan Pengawasan Persaingan Usaha, dan BUMN itu menyampaikan apresiasi atas langkah SIG yang terus berinovasi di tengah tantangan yang dihadapi industri semen. Dan, mendorong agar jangkauan ketersediaan bata interlock presisi dapat diperluas bagi masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia.
‘’Dalam beberapa tahun terakhir, industri semen di Indonesia menghadapi tantangan yang sangat signifikan. Persoalan kelebihan kapasitas produksi, persaingan harga yang semakin ketat, serta perubahan kebijakan pemerintah terkait pembangunan infrastruktur, semakin menuntut pelaku industri semen untuk terus berinovasi,’’ kata Adisatrya Suryo Sulisto dilansir dari laman resmi SIG.
Dia menyampaikan, di tengah tantangan yang ada, program pembangunan 3 juta rumah pemerintahan Presiden Prabowo menjadi peluang bagi industri semen di tengah biaya bahan baku yang meningkat dan anggaran infrastruktur yang terbatas.
Nah, kehadiran inovasi bata interlock presisi yang merupakan produk turunan semen hijau SIG, diharapkan menjadi solusi untuk mendukung program pemerintah dalam menghadirkan hunian layak bagi masyarakat yang ramah lingkungan.
Komisi VI DPR RI juga memuji keunggulan-keunggulan bata interlock presisi. Di antaranya, telah teruji memadai untuk diaplikasikan di wilayah dengan tingkat gempa tinggi. Juga, waktu kontruksinya yang jauh lebih cepat dibandingkan rumah konvensional. Sehingga, diharapkan produk bata interlock presisi agar bisa cepat menjangkau pasar-pasar nasional.
Selain berkesempatan mencoba aplikasi bata interlock presisi yang menggunakan metode saling mengunci, rombongan Komisi VI DPR RI juga melihat pengaplikasian paving block berpori sebagai solusi kawasan tergenang. Paving block berpori merupakan salah satu solusi beton inovatif berbasis semen hijau dari SIG yang memiliki kemampuan meresapkan air.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal menyampaikan terima kasih atas apresiasi dan dukungan dari Komisi VI DPR RI, yang menjadi suntikan energi bagi SIG untuk terus berinovasi menghadirkan solusi bahan bangunan untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang.
Donny Arsal menekankan, aspek sosial dan lingkungan juga tidak luput dari perhatian SIG dalam menjalankan operasional perusahaan sebagai bentuk komitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
“Inovasi semen hijau SIG lebih rendah emisi karbon hingga 38 persen dibandingkan semen konvensional, serta memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) tinggi, lebih dari 90 persen. Sehingga dengan menggunakan semen hijau SIG, berarti ikut berpartisipasi dalam upaya menurunkan emisi untuk menjaga kelestarian lingkungan dan di sisi lain mendukung kemajuan industri dalam negeri,” kata Donny Arsal. (*)