RADARBISNIS – Pasar modal kembali memanas. PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) menilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) punya peluang menembus level 8.500 pada perdagangan pekan ini. Optimisme itu bukan isapan jempol. Sejumlah data ekonomi penting siap rilis, sementara peluang Bank Indonesia menurunkan suku bunga kembali terbuka lebar.
Di tengah atmosfer pasar yang kian agresif, analis ritel IPOT menyiapkan tiga saham ‘bervitamin’ bagi investor: BRPT, CPIN, dan INET.
Keyakinan Pasar Menguat, Sektor Sensitif Suku Bunga Jadi Incaran
Retail Equity Analyst IPOT, Indri Liftiany Travelin Yunus, memprediksi pelaku pasar akan kembali memburu sektor yang paling responsif terhadap perubahan suku bunga – perbankan, infrastruktur, hingga properti.
“Lonjakan tersebut mencerminkan keyakinan investor bahwa Bank Indonesia (BI) berpeluang kembali memangkas suku bunga acuan pada 19 November mendatang,” tulis Indri dalam risetnya, Senin (17/11) dikutip dari investor.id.
Pekan lalu IHSG sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) intraday di level 8.478, sebelum terkoreksi tipis dan menutup perdagangan di 8.370.
Menurut Indri, potensi serupa masih akan terulang sepanjang 17–21 November 2025 seiring meningkatnya spekulasi investor.
“Karena itu, kami menilai IHSG pekan ini akan bergerak bervariatif cenderung menguat dalam rentang support 8.325 hingga resistance 8.500,” jelasnya.
Sentimen Global Menggiring Pasar ke Arah Positif
- Beberapa rilis data penting yang akan menjadi pendulum penggerak pasar meliputi:
FOMC Minutes The Fed (19/11) - S&P Global Composite PMI Flash AS (21/11) yang diproyeksikan melemah tipis ke 53,8 dari 54,6.
- Serangkaian data pengangguran AS (20/11/2025)
- serta yang paling ditunggu, putusan suku bunga Bank Indonesia (19/11) yang diproyeksikan turun 25 bps.
Sentimen-sentimen itu diyakini memberi ruang IHSG untuk kembali mendaki.
Tiga Saham Panas Rekomendasi IPOT
IPOT merinci tiga saham yang dinilai memiliki peluang cuan menarik pekan ini:
1. BRPT – Buy
Current Price: 3.780
Entry: 3.780
Target Price: 4.250 (+12,4 persen)
Stop Loss: < 3.610 (-4,5 persen)
Risk to Reward: 1 : 2,8
BRPT masih konsisten bergerak di atas garis EMA 5. Dari sisi aliran dana, investor asing mengoleksi BRPT hingga 56,4 miliar dalam sepekan terakhir—indikasi minat yang belum mereda.
2. CPIN – Buy
Current Price: 1.005
Entry: 1.005
Target Price: 1.100 (+9,5 persen)
Stop Loss: < 970 (-3,5 persen)
Risk to Reward: 1 : 2,7
CPIN terdorong efek domino dari investasi raksasa Rp 20 triliun oleh Danantara untuk proyek peternakan ayam dan telur. Trend reversal yang disertai kenaikan volume membuat saham ini dianggap “siap tancap gas”.
3. INET – Buy on Pullback
Current Price: 510
Entry: 494–500
Target Price: 535 (+8,3 persen)
Stop Loss: < 478 (-3,2 persen)
Risk to Reward: 1 : 2,6
Ketertarikan investor pada INET tak lepas dari proses akuisisi yang tengah berjalan dengan PADA. Candlestick marubozu ber-volume tinggi memperlihatkan tekanan beli yang masih solid.
Dengan kombinasi sentimen global, kebijakan moneter domestik, serta dorongan dari aksi korporasi sejumlah emiten, pekan ini IHSG diperkirakan kembali menjadi panggung spekulasi besar. Para trader tinggal memilih strategi, mengambil risiko, dan bersiap mengantisipasi momen ketika pasar kembali menggeliat kuat. (*)






