Penataan kelembagaan pemerintah desa dan peningkatan kompetensi aparatur menjadi fokus Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos P3A PMD) Tuban dalam menyukseskan visi besar Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky: Mbangun Deso Noto Kutho. Wujud fokus tersebut diaktualisasikan dengan menggelar Pelatihan Awal Masa Tugas bagi Aparatur Pemerintah Desa.
—————————————————————-
BERTEMPAT di ruang pertemuan Hotel Mustika Tuban, Jalan Teuku Umar, pelatihan peningkatan kompetensi bagi aparatur pemerintah desa hasil seleksi perangkat desa 2019 itu berlangsung selama empat hari, 21-24 Maret 2022.
Gelombang pertama sekaligus pembukaan diawali Senin (21/3) malam. Mewakili bupati Aditya Halindra Faridzky, pelatihan yang terbagi dalam empat gelombang itu dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban Budi Wiyana sekaligus menyampaikan materi pembuka dalam pelatihan tersebut.
Sekda menyampaikan, fokus Pemkab Tuban kali ini adalah digitalisasi birokrasi hingga ke tingkat desa. Hal ini sejalan dengan semangat Mas Bupati, sapaan akrab bupati Aditya Halindra Faridzky yang begitu aware terhadap perkembangan teknologi.
‘’Sebagaimana yang diharapkan Mas Bupati, perkembangan teknologi harus mampu dimanfaatkan sebaik mungkin dalam menciptakan iklim birokrasi yang canggih dan efisien,’’ katanya di hadapan peserta yang hadir dalam pelatihan tersebut.
Melihat potensi SDM aparatur desa yang didominasi generasi muda, mantan kepala badan perencanaan dan pembanggunan daerah (bappeda) ini cukup optimistis digitalisasi hingga tingkat desa bisa berjalan baik. Sebab, generasi muda adalah usia emas di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat.
‘’Dengan menguasi teknologi, aparatur desa bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan lebih leluasa dan cepat,’’ tuturnya.
Dengan potensi SDM aparatur desa yang didominasi generasi milenial, dia berharap perkembangan teknologi mampu dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Utamanya dalam melahirkan kreasi dan inovasi kemudahan pelayanan kepada masyarakat.
‘’Penguasaan teknologi akan sangat berperan dalam menyukseskan misi Mas Bupati,’’ tegasnya.
Lebih lanjut sekda menyampaikan, fokus digitalisasi Pemkab Tuban saat ini adalah mewujudkan big data yang melibatkan seluruh lembaga/instansi hingga pemerintah desa.
‘’Dengan adanya big data, sinergi antara pemkab dan pemdes akan lebih tepat sasaran,’’ terangnya.
Sekda menegaskan, big data akan memudahkan pemerintah dalam menuntaskan persoalan. Sebab, segala kebijakan yang diambil berdasarkan data akan lebih fokus dan tepat sasaran. Soal data kemiskinan misalnya. Dengan adanya big data, kebijakan penanganan kemiskinan lebih tepat sasaran.
Kepala Dinsos P3A PMD Tuban Eko Julianto menambahkan, kegiatan Pelatihan Awal Masa Tugas bagi Aparatur Pemerintah Desa 2022 ini diikuti 161 perangkat desa. Rinciannya, 10 sekretaris desa (sekdes), 55 kepala urusan (kaur), 47 kepala seksi (kasi), dan 49 kepala dusun (kasun).
Sebanyak 161 peserta tersebut dibagi dalam tiga gelombang dan masing-masing gelombang menjalani pelatihan selama dua hari.
Para peserta digembleng dengan sejumlah materi tentang penyelenggaraan pemerintah desa. Meliputi kebijakan pemerintahan Kabupaten Tuban terhadap pemerintah desa; kebijakan penyelenggaraan pemerintahan desa; perencanaan di desa; mekanisme penyelenggaraan dan pelayanan pada pemerintah desa. Kemudian, hubungan pemerintah desa dengan lembaga desa; tugas pokok dan fungsi (tupoksi) perangkat desa sesuai struktur organisasi tata kerja (SOTK); dan pengelolaan keuangan desa.
Diharapkan, dengan pelatihan awal masa tugas tersebut, para aparatur desa semakin siap dalam menjalankan tugas sebagai perangkat desa. Baik dalam proses penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana tupoksi yang harus dijalankan maupun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
‘’Terpenting, sebagaimana yang diharapkan Mas Bupati, antara pemkab dan pemerintah desa harus selalu bersinergi dan berkolaborasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,’’ tuturnya. (sab/tok)