Angkat Potensi Lokal Menjadi Produk Unggulan
TUBAN, Radar Tuban – Komitmen Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dalam mengangkat potensi lokal menjadi produk unggulan melalui program One Village One Product (OVOP) mendapat apresiasi dari pemerintah pusat. Apresiasi tersebut disampaikan saat menghadiri rapat koordinasi bersama seluruh kepala daerah, bupati, wali kota, dan gubernur seluruh Indonesia di Nusa Dua Bali.
Semangat Mas Bupati—sapaan akrab bupati, dalam men-trigger produk lokal tersebut sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo yang meminta kepada seluruh lembaga/instansi pemerintah untuk membelanjakan anggaran melalui produk-produk dalam negeri.
‘’Program OVOP disambut baik oleh pemerintah pusat, sehingga ini menjadi kesempatan bagi kita untuk terus mendorong produk-produk unggul melalui program OVOP,’’ tuturnya.
Mas Bupati menyampaikan, instruksi presiden untuk berbelanja produk lokal tersebut bak gayung bersambut dengan program OVOP. Karenanya, Pemkab Tuban akan semakin bersemangat dalam mengangkat potensi lokal di setiap desa menjadi produk unggulan yang nantinya akan dibeli pemerintah. Mas Bupati menerangkan, dari target Rp 400 miliar yang diberikan, saat ini sudah ada produk-produk UMKM yang terpetakan dengan nilai belanja sekitar Rp 200 miliar. Seluruh produk UMKM yang terpetakan tersebut sudah siap masuk e-Katalog (aplikasi belanja online yang dikembangkan lembaga kebijakan pengadaan barang/jasa pemerintah).
‘’Harapannya, April nanti (produk UMKM yang sudah terpetakan tersebut, Red) sudah bisa terserap 40 persen,’’ tutur dia yang optimistis mampu mencapi target menyusul produk-produk UMKM lokal yang sudah terpetakan—menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) serta lembaga/instansi pemerintah.
Ke depan, lanjut pemimpin muda ini, pemkab akan terus melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM, mulai dari proses perizinan, menyelaraskan atau mengoneksikan produk dengan kebutuhan setiap OPD, hingga memastikan setiap produk UMKM masuk dalam penyedia barang dan jasa pemerintah yang ter-input dalam SIPD (sistem informasi pembangunan daerah).
Produk UMKM berupa makanan dan mebeler misalnya. Ketika sudah masuk dalam penyedia barang dan jasa, nantinya setiap kebutuhan makanan dan mebeler di masing-masing OPD bisa memanfaatkan barang tersebut. Pun dengan produk-produk yang lain.
‘’Akan kita optimalkan dengan sungguh-sungguh (untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa pemerintah, Red), sehingga UMKM di Tuban semakin tumbuh dan berkembang,’’ tutur bupati muda yang setiap saat selalu menyampaikan pentingnya mencintai produk lokal tersebut. (tok/ds)