Sebanyak 1.318 guru di Kabupaten Tuban yang lolos seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kemarin (21/4) menerima surat keputusan (SK) pengangkatan sebagai aparatur sipil negara (ASN).
——————————————————–
PENYERAHAN SK tersebut berlangsung di Pendapa Krida Manunggal Tuban. Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky secara simbolis penyerahkan SK pengangkatan kepada perwakilan guru yang ditunjuk. Wajah-wajah pendidik tampak bahagia setelah menerima SK pengangkatan. Itu tergurat dari senyum mereka. Sebelumnya, para guru tersebut harus menunggu proses pengusulan SK pengangkatan yang cukup panjang. Dan, kemarin hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba.
Hadir menyaksikan penyerahan SK pengangkatan tersebut, Wakil Bupati Tuban Riyadi, sekda Budi Wiyana, jajaran staf ahli bupati, asisten sekda, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD).
Dalam sambutannya, Mas Bupati—sapaan akrab bupati menyatakan turut lega dan bangga menyusul turunnya SK pengangkatan para guru PPPK sebagai ASN. Terlebih, untuk menjadi PPPK guru bukanlah hal yang mudah. Dibutuhkan perjuangan panjang untuk sampai ke titik saat ini.
Karena itu, tegas bupati muda ini, proses yang panjang ini harus menjadi nilai lebih bagi PPPK guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam mendidik siswa. Terlebih, dalam meningkatkan kapasitas sebagai tenaga pendidik. Sebab, di era yang serbacanggih ini tantangan seorang guru cukup berat.
‘’Saya ucapkan selamat kepada semua guru PPPK yang sudah menerima SK pengangkatan sebagai ASN. Mari terus meningkatkan kapasitas, karena ilmu pengetahuan selalu berkembang,’’ tuturnya.
Mas Bupati mengungkapkan, guru adalah ujung tombak dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) serta generasi muda yang berkualitas untuk membangun Tuban lebih maju. Dan, itu harus disiapkan dari sekarang. Pasalnya, sepuluh sampai 20 tahun ke depan, Tuban akan menjadi kota industri. Banyak proyek strategis skala nasional hingga internasional yang dikerjakan di Bumi Ronggolawe ini.
‘’Ini menjadi tantangan jenengan semua (para guru, Red) untuk menyiapkan SDM berkualitas yang sanggup bersaing memenuhi kebutuhan industri masa depan,’’ katanya.
Mas Bupati juga meminta agar para pendidik lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Sebab, seorang guru juga harus memetakan persoalan di wilayahnya masing-masing dan menjadi solusi dalam menyelesaikan persoalan. Utamanya yang berkaitan dengan data. Mas Bupati menegaskan, selain mendidik, guru adalah kepanjangan tangan pemerintah daerah dalam melihat progres pembangunan di wilayahnya masing-masing. Utamanya terkait pendidikan. Mantan anggota DPRD Provinsi Jatim ini mencontohkan angka putus sekolah. Seorang guru juga harus tahu datanya. Sebab, data menjadi amat penting dalam pengambilan kebijakan.
Lebih lanjut bupati yang genap berusia 30 tahun pada 15 April lalu ini menegaskan, urusan memajukan pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, kepekaan serta kerja sama sangat dibutuhkan agar program pendidikan dapat diimplementasikan dengan baik.
‘’Masalah pendidikan tidak bisa hanya diselesaikan oleh bupati, ini adalah tanggung jawab kita bersama. Terpenting, dalam menjalankan setiap program dan kegiatan harus berbasis data,’’ paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Bupati juga mengingatkan kepada semua guru yang diangkat menjadi ASN PPPK agar terus berinovasi dan menjadi motivasi bagi guru-guru yang lain. Sebab, lima tahun sekali akan dievaluasi.
‘’Jangan sampai setelah menjadi ASN PPPK malah terlena. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab harus penuh dengan dedikasi. Munculkan ide-ide baru untuk memajukan pendikan di Tuban,’’ tandas Mas Bupati. (tok/ds)