31.3 C
Tuban
Wednesday, 16 April 2025
spot_img
spot_img

Mulai Juli Mata Pelajaran PPKN Diganti Pendidikan Pancasila

TUBAN, Radar Tuban – Mulai semester genap 2022 yang berlangsung Juli mendatang, mata pelajaran (mapel) pancasila dan pendidikan kewarganegaraan (PPKn) dihapus. Sebagai gantinya, dicetuskan mapel baru pendidikan Pancasila.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono menyampaikan, kebijakan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4  Tahun 2022  tentang Standar Nasional Indonesia.

Joko, sapaan akrabnya menjelaskan, kebijakan penghapusan mapel PPKn dan munculnya pendidikan Pancasila tersebut untuk penyegaran. Tujuannya, mengupas ilmu Pancasila dan seluk beluk kewarganegaraan dengan  metodologi serta isu-isu yang paling mutakhir.

Dia menyampaikan, mapel pendidikan Pancasila terbentuk dari kerja sama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Baca Juga :  Satu TPS di Lombok Timur Gelar Pemungutan Suara Ulang

Untuk menyiapkan materi ajarnya, BPIP sudah menerbitkan 15 judul buku untuk mendukung mapel pendidikan Pancasila.

Mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Tuban ini melanjutkan, 15 judul buku tersebut  disiapkan untuk semua jenjang. Mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Diajarkannya pendidikan Pancasila pada semua jenjang, kata Joko, diharapkan kepancasilaan sampai ke akarnya.

‘’Secara formal mapel PPKn tidak diajarkan di jenjang PAUD. Mapel PPKn di jenjang PAUD dan TK hanya diajarkan secara implisit. Berbeda dengan pendidikan Pancasila mendatang,’’ ujar pejabat yang memiliki usaha katering ini.

Joko berharap mapel pendidikan Pancasila diterima peserta didik. Pertimbangan utamanya, pengetahuan Pancasila amat penting. Bagi para peserta didik yang mayoritas berusia anak-anak hingga remaja, mapel pendidikan Pancasila ini akan menjadi pondasi dalam hidup bersosial dan berwarga negara.

Baca Juga :  Pemberhentian Direktur RSM Tak Gugurkan Tanggung Jawab

‘’Untuk media perbaikan karakter, moral, dan pendalaman norma,’’ imbuhnya.

Joko juga berharap mapel pendidikan Pancasila yang mulai diajarkan pada Juli mendatang tersebut tidak menjadikan peserta didik kelak  setelah dewasa tidak konsen pada simbol-simbol Pancasila. Menurut dia, pengamalan Pancasila lebih penting daripada pembentukan simbol-simbolnya. Sebab, hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku seseorang di masyarakat. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban – Mulai semester genap 2022 yang berlangsung Juli mendatang, mata pelajaran (mapel) pancasila dan pendidikan kewarganegaraan (PPKn) dihapus. Sebagai gantinya, dicetuskan mapel baru pendidikan Pancasila.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Tuban Joko Prijono menyampaikan, kebijakan tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4  Tahun 2022  tentang Standar Nasional Indonesia.

Joko, sapaan akrabnya menjelaskan, kebijakan penghapusan mapel PPKn dan munculnya pendidikan Pancasila tersebut untuk penyegaran. Tujuannya, mengupas ilmu Pancasila dan seluk beluk kewarganegaraan dengan  metodologi serta isu-isu yang paling mutakhir.

Dia menyampaikan, mapel pendidikan Pancasila terbentuk dari kerja sama Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Baca Juga :  Tenang! Ini 2 Opsi Pemkab Tuban Menyikapi Kebijakan Penghapusan Tenaga Honorer

Untuk menyiapkan materi ajarnya, BPIP sudah menerbitkan 15 judul buku untuk mendukung mapel pendidikan Pancasila.

- Advertisement -

Mantan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Tuban ini melanjutkan, 15 judul buku tersebut  disiapkan untuk semua jenjang. Mulai pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga perguruan tinggi. Diajarkannya pendidikan Pancasila pada semua jenjang, kata Joko, diharapkan kepancasilaan sampai ke akarnya.

‘’Secara formal mapel PPKn tidak diajarkan di jenjang PAUD. Mapel PPKn di jenjang PAUD dan TK hanya diajarkan secara implisit. Berbeda dengan pendidikan Pancasila mendatang,’’ ujar pejabat yang memiliki usaha katering ini.

Joko berharap mapel pendidikan Pancasila diterima peserta didik. Pertimbangan utamanya, pengetahuan Pancasila amat penting. Bagi para peserta didik yang mayoritas berusia anak-anak hingga remaja, mapel pendidikan Pancasila ini akan menjadi pondasi dalam hidup bersosial dan berwarga negara.

Baca Juga :  Pelajar SMP–SMA Paling Rentan Terjerumus LGBT

‘’Untuk media perbaikan karakter, moral, dan pendalaman norma,’’ imbuhnya.

Joko juga berharap mapel pendidikan Pancasila yang mulai diajarkan pada Juli mendatang tersebut tidak menjadikan peserta didik kelak  setelah dewasa tidak konsen pada simbol-simbol Pancasila. Menurut dia, pengamalan Pancasila lebih penting daripada pembentukan simbol-simbolnya. Sebab, hal tersebut berpengaruh terhadap perilaku seseorang di masyarakat. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radarbisnis.com

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Bisnis WhatsApp Channel : https:http://bit.ly/3DonStL. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img