TUBAN, Radar Tuban – Tangis bayi pada Selasa (4/1) sekitar pukul 20.30 memecah kesunyian malam di rumah milik pasangan Jhoni dan Karmini warga Desa Pucangan, Kecamatan Montong. Tangisan itulah yang mengusik Karmini dan keluarganya yang malam itu belum tidur setelah menonton televisi untuk mencari sumber suara. Dia sempat khawatir tangis tersebut dari bayi jadi-jadian.
Setelah memeriksa sekeliling rumahnya, seorang bayi laki-laki ditemukan tergeletak di depan garasi truknya. Posisinya tepat di belakang truk tersebut. Pembuangnya meletakkan bayi berbaju putih tersebut di tanah dan hanya berselimut kain tipis warna hijau. Ketika ditemukan, bayi tersebut hanya berbantal tanah. Setelah mengangkatnya, bayi tersebut dibawa ke dalam rumah. Tak lama berselang hujan turun. ‘’Saya temukan bayinya di sini (menunjuk pelataran depan garasi rumahnya, Red),’’ ujar dia kepada Jawa Pos Radar Tuban yang mendatangi rumahnya.
Sebelum mendengar tangis bayi, Karmini mengaku mendengar suara motor mendekat ke rumahnya. ‘’Karena tidak curiga, saya tidak keluar,’’ ujar wanita yang kediamannya persis di tepi jalan Merakurak -– Montong itu.
Penjelasan beberapa tetangganya, tutur Karmini, motor yang membuang bayi tersebut dikemudikan seorang pria yang membonceng wanita berdaster oranye. ”Mereka dari barat. Setelah membuang, pergi ke timur,’’ ujarnya.
Setelah dilaporkan ke Polsek Montong, bayi tersebut dibawa ke puskesmas setempat.
Kepada petugas polsek setempat, Karmini berkeinginan mengadopsi bayi berusia sekitar dua minggu tersebut. Abdul Rokib, salah satu saksi yang melihat dua orang pembuang bayi tersebut mengatakan, sekitar pukul 20.00 dia melintas di depan rumah Karmini. Dari dalam mobil, dia melihat seorang pria mengenakan jaket kulit dan memakai helm menunggui motor matik yang mesinnya masih hidup. Dia menunggui wanita yang baru turun menuju garasi. Wanita tersebut memakai daster oranye dan berkerudung pink. Usianya sekitar 40 tahun.
Saksi ini juga sempat melihat roman muka wanita tersebut. Dia terlihat lemah seperti habis melahirkan. ”Saya tidak berpikiran mereka membuang bayi. Malah saya kira orang berpacaran,’’ kata dia.
Kepala Puskesmas Montong Tri Wahyuningrum mengatakan, bayi yang ditemukan tersebut dalam keadaan sehat. Usianya sekitar 2 minggu. Beratnya 2 kilogram 1 ons dan panjang 44 sentimeter. ‘’Bayinya di sini dan masih dalam penanganan polsek sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari dinas sosial,’’ ujarnya sambil memperlihatkan bayi tersebut.
Ketika wartawan koran ini menilik di puskesmas, bayi tersebut tengah tertidur pulas.
Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Montong Iptu Hadi Siswanto mengatakan, saat ini satuannya masih menyelidiki pembuang bayi tersebut. ‘’Siapa orang tua dari bayi dan motifnya apa masih didalami,’’ ujarnya. Pelaku pembuang bayi tersebut, kata Hadi, bisa dikenakan pasal penelantaran dan pembuangan anak. Ancaman hukumannya lima tahun.
Sementara itu, niat mengadopsi bayi tersebut mengalir. Sedikitnya tiga keluarga yang berencana menyampaikan niat mulianya ke puskesmas dan sepuluh orang ke polsek.(fud/ds)