Radartuban.jawapos.com – Pembukaan pasar hewan di Tuban yang direncanakan pekan ini kembali tertunda. Hasil rapat koordinasi yang digelar kemarin (15/9) menyepakati pembukaan pasar hewan baru bisa dilaksanakan pekan depan.
‘’Pekan ini belum jadi (dibuka, Red). Hasil rapat diputuskan sepuluh hari lagi atau pekan depan sesuai pasaran (hari buka, Red) masing-masing pasar hewan,’’ kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Diskop UKM perdag) Tuban Agus Wijaya usai mengikuti rapat koordinasi kemarin siang.
Disampaikan Agus, penundaan pembukaan pasar hewan masing-masing berlokasi di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding; Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek; dan Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo.
‘’Kami tidak ingin gegabah membuka pasar hewan, sebab virus PMK masih mengintai,’’ jelasnya.
Mantan Camat Montong ini meneruskan, jika pasar hewan nekat dibuka dengan bayang-bayang virus PMK, dikhawatirkan ternak-ternak yang ada di pasar hewan akan kembali terpapar wabah PMK.
Agus menyadari bahwa pembukaan pasar hewan ini sudah dinanti banyak orang, utamanya para peternak. Namun, semua harus melalui pertimbangan yang matang.
‘’Kalau untuk pasaran minggu depan, Inysa Allah tidak ditunda lagi,’’ ujarnya asal tidak ada kejadian luar biasa yang kembali terjadi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, rencana pembukaan tiga pasar hewan di
Bumi Ronggolawe berlangsung pasaran pekan ini, seperti yang disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Tuban Pipin Diah Larasati.
Namun, ke putusan final tetap berdasar hasil rapat koordinasi. Dan hasilnya kembali ditunda.
Adapun penutupan tiga pasar hewan di Tuban sudah berlangsung sajak Juli menyusul
mengganasnya virus PMK di bulan tersebut. Pasar hewan Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding ditutup pada Minggu (11/7), kemudian pasar hewan Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek ditutup pada Senin (12/7), sedangkan pasar hewan Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo ditutup pada Jumat (9/7).
Jika dikalkukasi, tiga pasar hewan ini sudah mengalami mati transaksi ekonomi sekitar dua setengah bulan. (sab/tok)
