Semua aspek pembangunan menjadi fokus Bupati Aditya Halindra Faridzky, SE dalam memimpin Kabupaten Tuban. Setiap organisasi perangkat daerah (OPD) memiliki tanggung jawab dalam menyukseskan setiap program yang sudah dicanangkan. Pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, serta Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPR-PRKP), dua di antara fokus pembangunan yang menjadi program Mas Lindra—sapaan akrab bupati, yakni menuntaskan persoalan banjir dan memastikan seluruh jalan di Kabupaten Tuban dalam kondisi mulus.
BEGITU resmi dilantik menjadi Bupati Tuban pada 20 Juni 2021 lalu, Mas Lindra bersama DPUPR-PRKP langsung blusukan—meninjau dan mendata titik-titik lokasi rawan banjir dan genangan di seputaran kota dan sekitarnya. Juga, jalan-jalan lingkungan di 328 kelurahan/desa yang penanganannya menjadi tanggung jawab pemkab.
Setelah pendataan, titik-titik rawan banjir yang membutuhkan penanganan cepat langsung dianggarkan dalam perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (P-APBD) 2021, termasuk pengadaan sejumlah alat berat guna mendukung efektivitas penanganan banjir. Tidak menunggu lama setelah P-APBD ditetapkan, sebagian kegiatan penanganan banjir langsung dieksekusi. Salah satunya dan sudah membuahkan hasil optimal, yakni penanganan banjir di Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang.
Tidak mudah menyelesaikan persoalan banjir di timur kota yang sudah bertahun-tahun itu. Sebab, faktor utama yang menjadi pemicu banjir adalah gorong-gorong di jalan nasional. Sehingga harus melakukan komunikasi intens dengan lembaga pemerintah pusat yang menangani jalan nasional. Tidak menunggu waktu lama, hasil komunikasi menemukan titik temu. Gorong-gorong di jalan Daendels yang menjadi pemicu banjir akhirnya dibongkar, lalu dilebarkan. Sendimentasi dan tumpukan sampah di sepanjang anak sungai dibersihkan.
Proyek penanganan banjir yang sudah lama diharapkan warga Kelurahan Panyuran ini akhirnya tuntas menjelang akhir 2021. Kini hasilnya bisa dirasakan bersama. Banjir akibat kiriman air hujan dari hulu yang meluber sebab sempitnya gorong-gorong telah tertangani. Warga pun tak lagi khawatir dan tidak perlu susah payah membikin tanggul karung pasir saban halaman rumah dan gang-gang supaya bah tidak masuk ke rumah.
Begitu juga titik-titik rawan genangan di seputaran kota, sebagian besar juga sudah dieksekusi. Sepanjang Jalan Gajah Mada, misalnya. Setelah gorong-gorong dibongkar dan didesain ulang—menyesuaikan aliran air, kini tak lagi terlihat genangan. Pun dengan titik-titik yang lain seperti Jalan Panglima Sudirman, sebagian titik Jalan Basuki Rachmad, dan sebagian titik Jalan Brawijaya, juga sudah ditangani. Selebihnya, di sejumlah titik lainnya masih dalam pengerjaan. Antara lain, di Jalan WR Supratman dan Jalan Letda Sucipto.
‘’Targetnya, sebelum akhir tahun sudah tuntas semua, sehingga puncak musim penghujan nanti diharapkan tidak ada lagi banjir dan genangan di wilayah kota,’’ kata Kepala DPUPR-PRKP Tuban Agung Supriyadi.
Diakui Agung, penanganan banjir menjadi atensi Mas Bupati. Karena itu, kegiatan penanganan banjir masif dilakukan. Di seputaran kota, penanganan banjir mencakup hingga titik-titik jalan lingkungan. Saluran-saluran dibersihkan dan dilebarkan—didesain ulang menyesuaikan kondisi saat ini. ‘’Alhamdulillah, sebagian titik sudah membuahkan hasil optimal. Yang sebelumnya setiap hujan deras menyisakan genangan, kini sudah tidak ada lagi,’’ ujarnya.
Perihal infrastruktur jalan, lanjut Agung, juga masif dilakukan. Jalan-jalan lingkungan dan poros desa yang rusak telah diperbaiki. Belum semuanya, tapi akan terus dioptimalkan. Sebagaimana visi mayor Bupati Lindra : “Mbangun Desa Noto Kutho”—desa-desa terus dibangun dan wajah kota ditata.
Lebih lanjut mantan Kabag Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Tuban ini menyampaikan, meski setiap OPD mengemban tugas dan tanggung jawab masing-masing, namun hal yang selalu ditekankan Mas Bupati adalah kolaborasi dan sinergi. Sebab setiap program saling berkorelasi. ‘’Tidak ada ego sektoral. Itulah yang selalu ditekankan Mas Bupati,’’ tegasnya.
Agung menganalogikan, ketika wajah kota semakin bagus dan tertata, tidak lagi banjir, maka aktivitas ekonomi pun berjalan lancar. Dengan begitu, ekonomi semakin tumbuh. Pun dalam hal lain, seperti pembangunan irigasi dan waduk. Juga sangat berkait dengan kegiatan pada dinas ketahanan pangan, pertanian, dan perikanan.
‘’Sangat benar apa yang disampaikan Mas Bupati, bahwa kuncinya adalah kolaborasi dan sinergi. Sehingga pembangunan di Kabupaten Tuban bisa berjalan harmoni,’’ tuturnya. (tok)