TUBAN, Radar Tuban – Minat baca di Tuban setiap tahun meningkat. Salah satu parameternya, semakin banyak komunitas literasi dan meningkatnya jumlah kunjungan ke Perpustakaan Daerah (Perpusda) Tuban. Spirit tersebut cukup untuk menjadi modal awal Bumi Ronggolawe menjadi kota literasi.
Ketua Gerakan Tuban Menulis (GTM) Mutholibin mengatakan, jika mengacu data jumlah pengunjung perpusda sejak 2016 hingga 2019, minat baca terus meningkat. ‘’Itu menunjukkan minat baca di Tuban sudah naik,’’ ujar pria lulusan UIN Malik Ibrahim Malang itu.
Selain itu, lanjut dia, selama ini komunitas literasi terus mengedukasi pentingnya membaca bagi anggotanya dan masyarakat umum. Apalagi, saat ini komunitas literasi terus bertambah. Mulai dari Gerakan Tuban Menulis, Perpustakaan Jalanan, Ikatan Guru Penulis Tuban, Tuban Literasi, Pustaka Bahari, Litera Glodok, Sanggar Caraka, Komunitas Kali Kening, dan Komunitas Guru Belajar Nusantara.
Belum lagi hampir semua komunitas mempunyai karya buku yang tak bisa dihitung jumlahnya. ‘’Bisa dilihat karya-karya penulis lokal di perpustakaan Tuban yang khusus di ditempatkan di Karya Wong Tuban,’’ ujarnya.
Begitu banyak karya tentang Tuban, baik berupa cerpen, puisi, atau opini, lanjut dia, membuktikan para pegiat literasi lokal serius mengampanyekan pentingnya membaca dan menulis. ‘’Karena tidak ada suatu negara tidak dibangun dengan ilmu pengetahuan. Semua negara dibentuk melalui pengetahuan, sehingga dapat muncul peradaban manusia yang unggul,’’ tegasnya.
Sementara itu, Kabid Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Tuban Susi Sulastri mengatakan, jumlah pengunjung perpustakaan Tuban dua tahun terakhir menurun. Pemicunya karena pandemi Covid-19.
Dia kemudian memerinci data kunjungan di Perpusda Tuban. Pada 2017 berjumlah 56.383 pengunjung, 57.865 pengunjung (2018), 47.907 pengunjung (2019), dan 14.534 pengunjung (2020).
Susi menegaskan, sebelum pandemi, pengunjung di perpusda sekitar 100 orang per hari. Setelah pandemi, kunjungan dibatasi hanya 56 pengunjung per hari. Pembatasan tersebut menyebabkan jumlah kunjungan melorot tajam.
Melihat jumlah kunjungan selama kondisi normal, kata dia, secara umum minat baca sebelum pandemi terbilang meningkat. ”Jumlah komunitas literasi terus bertambah. Dari komunitas pemuda hingga komunitas literasi guru,” ujarnya.
Kenaikan jumlah pengunjung dalam kondisi normal, kata Susi, juga ditunjang dengan banyaknya judul buku baru pada tahun ini. Jumlahnya mencapai 119 judul.(fud/ds)