Radartuban.jawapos.com – Bagi Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Tuban, peringatan Hari Ibu tahun ini terasa istimewa. Untuk memperingati momentum peran nyata sosok ibu, IGRA menyiapkan kado terindah pada puncak peringatan tersebut, 22 Desember mendatang. Kado tersebut berupa pembacaan seribu puisi.
Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Tuban, Ketua IGRA Tuban Is ti’anah mengatakan, bukan puisi biasa yang disiapkan pada momen Mother’s Day tersebut.
‘’Kita siapkan seribu puisi yang akan dibaca serentak oleh anak didik RA di seluruh Kabupaten Tuban,’’ tuturnya.
Tanpa bermaksud menyamai rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) pembacaan puisi terbanyak di Alun-Alun Tuban selama tujuh hari berturut-turut (3-9 Desember 2022), Isti, panggilan akrab nya menyampaikan, kegiatan tersebut juga akan menjadi pembacaan sajak masal terbanyak pada jenjang RA di Bumi Ronggolawe.
‘’Targetnya memang seribu peserta, tapi bisa saja lebih,’’ ujarnya.
Isti mengungkapkan, puisi yang akan dibacakan seputar kado terindah untuk ibu. Karena yang membawakan anak-anak pendidikan usia dini (PAUD), lanjut dia, sebagian besar harus menghafalkan naskahnya yang sederhana.
Dari naskah tersebut, diharapkan anak-anak bisa berimprovisasi mengembangkannya sesuai dengan bahasanya sendiri.
‘’Kalau perlu dengan ba hasa tutur mereka yang menceritakan kesibukan bundanya membangunkan mereka kala pagi, menyiapkan sarapan, mengantar sekolah, mengajar ngaji, dan lainnya,’’ ujar pendidik RA Hidayatun Najah Tuban itu.
Isti memastikan, puisi tersebut dibacakan di masing-masing lembaga pendidikan dan tidak terpusat pada titik-titik tertentu. Teknisnya, anak didik RA bisa membaca bersama-sama atau bergantian.
Untuk mengetahui berapa banyak puisi yang dibacakan, Isti menyampaikan, nantinya masing-masing lembaga akan merekam dengan video untuk diserahkan kepada pengurus IGRA kecamatan dan kabupaten.
‘’Pembacaan puisi ini tidak dilombakan. Ini murni persembahan untuk ibu,’’ tegas pendidik yang tinggal di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban itu.
Lebih lanjut, Isti menyampaikan, kegiatan tersebut sebagai bentuk ucapan terima kasih sekaligus ungkapan sayang untuk ibu. Sebab, selama ini pengorbanan ibu untuk anak sangat luar biasa. Kasih sayangnya juga sepanjang masa.
‘’Pembacaan puisi ini juga sebagai bentuk kasih sayang dan darma bakti anak kepada ibu,’’ ujarnya.
Dari pembacaan puisi masal tersebut, Isti berharap bisa mengedukasi anak bahwa ibulah yang telah mengandung, melahirkan, mendidik, dan membimbing putra-putrinya.
Siapkan Madrasah Inovatif, Siap Bersaing Kantor Kemenag Tuban kini menyiapkan lembaga pendidikan di bawah naungannya untuk lebih berkualitas dan bermutu. Untuk mencapai itu, kini dibuat program Anugrah Madrasah Inovatif (AMI) bagi RA, MI, MTS dan MA. Harapannya, madrasah lebih berkompetisi di tengah perkembangan teknologi yang semakin cepat.
Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Tuban Umi Kulsum mengatakan, pengembangan madrasah dalam program AMI berorientasi pada madrasah smart, literasi, dan entrepreneur. Kalau semakin inovasi dan kreatif, kata dia, madrasah bisa menemukan ciri khas masing-masing lembaganya. Dengan demikian, harapan madrasah lebih mandiri dan berprestasi bisa terwujud.
Umi, panggilan akrabnya menyampaikan, program yang dimulai sejak April lalu tersebut sekarang ini memasuki tahap nominasi.
Dari 614 lembaga RA hingga MA, baik negeri maupun swasta di Kabupaten Tuban, tercatat 80 lembaga yang masuk nominasi AMI. Dari jumlah tersebut, sekitar 20–30 lembaga merupakan RA.
‘’Nama-nama yang masuk nominasi akan diumumkan pada Hari Amal Bhakti pada 3 Januari,’’ ujarnya.
Ketua PC Fatayat Tuban (periode 2010-2021) itu berharap program pada semua jenjang pendidikan di naungan Kemenag itu bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di lembaga yang berlatar belakang agama. (fud/ds)
