Radartuban.jawapos.com – Meski jumlah calon formatur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) bertambah, namun nama teratas dalam survei terbaru Milenial Muda Muhammadiyah Jatim masih tetap tiga nama yang sama.
Perbedaan hanya terlihat dari urutan yang diperoleh masing-masing bakal calon.
”Minggu lalu, kami memang sudah melakukan survei terkait siapa yang cocok menjadi pimpinan PWM Jatim dengan melampirkan 20-an calon. Pada survei terbaru, kami melampirkan 70 calon. Dari jumlah tersebut, 53 di antaranya mendapakatkan suara. Hasilnya tak jauh beda. Sepuluh besar masih sama, hanya posisinya yang berbeda,” kata Abdul Salam, koordinator Milenial Muda Muhammadiyah Jatim.
Nama yang masuk tiga besar di antaranya Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., Prof. Dr. Thohir Luth, MA., dan Dr. Sukadiono, MM. Hanya saja, terjadi pertukaran posisi perolehan suara. Nazaruddin yang awalnya berada di posisi tiga, pada survei terbaru mendapat suara 8,5 persen dan naik ke peringkat kedua. Kemudian Thohir yang mulanya menduduki posisi kedua, kini malah mendapat suara terbanyak, 9 persen. Sementara Sukadiono turun ke posisi tiga dan mendapat 8 persen suara.
Survei terbaru Milenial Muda Muhammadiyah Jatim itu mengikuti perilisan nama-nama calon anggota terbaru yang dikeluarkan PWM Jatim.
Abdul mengatakan, pihaknya ingin memberikan gambaran bagaimana opini publik tentang calon-calon yang ada.
Pelaksanaan survei terbaru tersebut juga dilaksanakan dengan cara yang sama dengan survei sebelumnya. Yakni, 1.000 responden diminta memilih nama yang cocok untuk masuk dalam jajaran pimpinan Muhammadiyah Jatim.
Dia menyampaikan, minimnya perubahan hasil survei terbaru tersebut karena tingkat popularitas calon sepuluh besar yang tergolong tinggi. Khususnya tiga nama teratas.
Namun demikian, Abdul, sapaannya menilai bahwa popularitas bukan satu-satunya tolok ukur. Harus ada track record dan kiprah yang sudah dilakukan para calon kepada organisasi Muhammadiyah.
Dia mencontohkan Nazaruddin yang sejak kecil dididik oleh ayahanda almarhum Abdul Malik Fadjar dalam napas Muhammadiyah. Ia juga memberikan kontribusi yang nyata dengan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di daerah. Pun dengan pengembangan program peningkatan ekonomi umat melalui sociopreneur retail Muhammadiyah.
”Kontribusi besar juga dilakukan Thohir maupun Sukadiono,” tegasnya.
Abdul menambahkan, sebagian responden menilai ketokohan dan kulamaan para calon. Seperti Nazaruddin yang sukses menjalankan amanah sebagai wakil rektor II UMM selama dua periode dengan berbagai capaiannya. Salah satunya pengembangan sederet unit bisnis UMM. Ditambah lagi dengan jabatan sebagai ketua Majelis Hikmah PDM Kota Malang dan penasihat ahli MEK PP Muhammadiyah.
Sementara Thohir Luth sudah lama dikenal sebagai tokoh Muhammadiyah Jatim. Keulamaannya tidak perlu ditanya karena pernah menjabat ketua PWM Jatim beberapa periode. Di sisi lain, ketokohan Sukadiono juga terlihat dari keberhasilannya memegang amanah sebagai rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Meski demikian, Abdul berharap para pimpinan yang terpilih adalah kader terbaik yang dimiliki PWM Jatim. Mereka diharapkan saling bahu membahu untuk menebarkan manfaat bagi Muhammadiyah, agama, nusa, dan bangsa. (*/ds)