28.7 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

Wow! Sekali Pemotretan Bisa Habiskan Rp 5 Juta

spot_img

Untuk meyakinkan para pelanggan agar menggunakan jasanya, para perias harus memiliki portofolio sebagai album karya mereka. Portofolio ini didapatkan dengan merias para model dengan bujet yang tidak murah. Dari tren ini, banyak lahir model lokal yang bermodal wajah cantik dan popularitas di media sosial (medsos).

AKTIVITAS sampinganmu apa? Jadi model. Kalimat ini sering kali terdengar dari kalangan anak muda yang menjadi selebritis dunia maya. Di Instagram, mereka dikenal dengan sebutan selebgram. Para gadis belia yang memiliki previlege wajah cantik dan popularitas di medsos ini sering menjadi incaran para perias untuk jadi model photoshoot. Para model ini dirias untuk mengenakan gaun. Hasil jepretan para fotografer inilah yang dijadikan album portofolio dan dipromosikan kepada warganet.

Banyaknya perias yang unjuk gigi ini terus melahirkan model-model baru dari medsos. Tarif mereka cukup fantastis. Sekali pemotretan bisa Rp 500 ribu – Rp 3 juta. Biaya tersebut di luar akomodasi penjemputan, sewa gaun, penata rambut, dan penginapan jika diperlukan. Biaya tambahan lain yang harus dikeluarkan untuk sewa fotografer sekitar Rp 1 juta – Rp 1,5 juta. Kebutuhan lain untuk sewa studio mulai Rp 250 ribu – Rp 1 juta.

Baca Juga :  Dobrak Stigma Maskulin

Dona Putri Wulansari mengatakan, portofolio atau album karya perias adalah hal wajib bagi perias baru. Selain sebagai branding diri agar dikenal masyarakat luas, biasanya para pengguna jasa rias itu lebih dulu menanyakan hasil goresan tangan mereka. ‘’Photoshoot bareng model ini sangat penting bagi perias sebagai branding atau promosi kemampuan diri. Lewat model, perias juga tahu seberapa jauh kemampuannya,’’ kata dia.

Perias asal Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan ini mengatakan, sekali photoshoot, dia mengaku merogoh kocek sekitar Rp 5 juta. Rinciannya, untuk sewa model Rp 1 juta – Rp 3 juta. Selebihnya untuk fotografer, penata gaun, penata rambut, studio, dan kebutuhan lainnya. ‘’Model lokal tarifnya Rp 500 ribu – Rp 1 juta untuk sekali pemotretan. Untuk model profesional dari Surabaya, Malang, atau Jogja tarifnya Rp 1 juta ke atas,’’ ujar perempuan 24 itu.

Mahalnya biaya tersebut, kata Dona, menjadikan perias menjadwalkan photoshoot rata-rata hanya sekali sebulan. Terbanyak bisa hingga empat kali sebulan. Artinya jika sebulan dijawalkan empat kali photoshoot, perias harus merogok kocek sekitar Rp 20 juta. ‘’Photoshoot ini ajang pembuktian kualitas MUA (makeup artist), semakin rajin photoshoot biasanya semakin banyak portofolio dan semakin banyak pula dipercaya orang,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Disdik Tuban: Guru Honorer Dulu Diupayakan Lolos, Baru Rekrutmen PPPK untuk Umum

Arsafa Chacha, perias lain mengatakan, untuk mencari seorang model photoshoot, biasanya membutuhkan tiga kriteria. Yakni kecantikan, popularitas, dan karakter yang tepat dengan tema riasan. Misalnya untuk tema riasan pakaian adat, dibutuhkan karakter wajah yang lebih kalem. Berbeda dengan photoshoot tema modern, membutuhkan karakter wajah yang lebih sensual. ‘’Model yang dipilih harus cantik, populer, dan berpengalaman jadi model,’’ tuturnya.

Perias 36 tahun ini membenarkan untuk sekali pemotretan model, membutuhkan bujet sekitar Rp 5 juta. Hitungan tersebut untuk pemotretan yang terbilang cukup profesional. Angka tersebut, menurut Chacha, adalah nominal yang wajar.

Dia terang-terangan mengatakan, jika ingin photoshoot dengan biaya lebih murah, maka kualitas yang disajikan juga abal-abal. ‘’Bisa menyiapkan bujet lebih murah kalau mau pemotretan asal-asalan dengan model asal-asalan pula,’’ ucapnya. (yud/ds)

Untuk meyakinkan para pelanggan agar menggunakan jasanya, para perias harus memiliki portofolio sebagai album karya mereka. Portofolio ini didapatkan dengan merias para model dengan bujet yang tidak murah. Dari tren ini, banyak lahir model lokal yang bermodal wajah cantik dan popularitas di media sosial (medsos).

AKTIVITAS sampinganmu apa? Jadi model. Kalimat ini sering kali terdengar dari kalangan anak muda yang menjadi selebritis dunia maya. Di Instagram, mereka dikenal dengan sebutan selebgram. Para gadis belia yang memiliki previlege wajah cantik dan popularitas di medsos ini sering menjadi incaran para perias untuk jadi model photoshoot. Para model ini dirias untuk mengenakan gaun. Hasil jepretan para fotografer inilah yang dijadikan album portofolio dan dipromosikan kepada warganet.

Banyaknya perias yang unjuk gigi ini terus melahirkan model-model baru dari medsos. Tarif mereka cukup fantastis. Sekali pemotretan bisa Rp 500 ribu – Rp 3 juta. Biaya tersebut di luar akomodasi penjemputan, sewa gaun, penata rambut, dan penginapan jika diperlukan. Biaya tambahan lain yang harus dikeluarkan untuk sewa fotografer sekitar Rp 1 juta – Rp 1,5 juta. Kebutuhan lain untuk sewa studio mulai Rp 250 ribu – Rp 1 juta.

Baca Juga :  Hasil Verifikasi dari 270 Ormas di Tuban, 21 Tidak Aktif

Dona Putri Wulansari mengatakan, portofolio atau album karya perias adalah hal wajib bagi perias baru. Selain sebagai branding diri agar dikenal masyarakat luas, biasanya para pengguna jasa rias itu lebih dulu menanyakan hasil goresan tangan mereka. ‘’Photoshoot bareng model ini sangat penting bagi perias sebagai branding atau promosi kemampuan diri. Lewat model, perias juga tahu seberapa jauh kemampuannya,’’ kata dia.

Perias asal Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan ini mengatakan, sekali photoshoot, dia mengaku merogoh kocek sekitar Rp 5 juta. Rinciannya, untuk sewa model Rp 1 juta – Rp 3 juta. Selebihnya untuk fotografer, penata gaun, penata rambut, studio, dan kebutuhan lainnya. ‘’Model lokal tarifnya Rp 500 ribu – Rp 1 juta untuk sekali pemotretan. Untuk model profesional dari Surabaya, Malang, atau Jogja tarifnya Rp 1 juta ke atas,’’ ujar perempuan 24 itu.

- Advertisement -

Mahalnya biaya tersebut, kata Dona, menjadikan perias menjadwalkan photoshoot rata-rata hanya sekali sebulan. Terbanyak bisa hingga empat kali sebulan. Artinya jika sebulan dijawalkan empat kali photoshoot, perias harus merogok kocek sekitar Rp 20 juta. ‘’Photoshoot ini ajang pembuktian kualitas MUA (makeup artist), semakin rajin photoshoot biasanya semakin banyak portofolio dan semakin banyak pula dipercaya orang,’’ ujarnya.

Baca Juga :  Gempa Guncang Maluku Magnitudo 4,3 Kamis Dini Hari

Arsafa Chacha, perias lain mengatakan, untuk mencari seorang model photoshoot, biasanya membutuhkan tiga kriteria. Yakni kecantikan, popularitas, dan karakter yang tepat dengan tema riasan. Misalnya untuk tema riasan pakaian adat, dibutuhkan karakter wajah yang lebih kalem. Berbeda dengan photoshoot tema modern, membutuhkan karakter wajah yang lebih sensual. ‘’Model yang dipilih harus cantik, populer, dan berpengalaman jadi model,’’ tuturnya.

Perias 36 tahun ini membenarkan untuk sekali pemotretan model, membutuhkan bujet sekitar Rp 5 juta. Hitungan tersebut untuk pemotretan yang terbilang cukup profesional. Angka tersebut, menurut Chacha, adalah nominal yang wajar.

Dia terang-terangan mengatakan, jika ingin photoshoot dengan biaya lebih murah, maka kualitas yang disajikan juga abal-abal. ‘’Bisa menyiapkan bujet lebih murah kalau mau pemotretan asal-asalan dengan model asal-asalan pula,’’ ucapnya. (yud/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img