Radartuban.jawapos.com – Sejak berdiri hingga sekarang, mal pelayanan publik (MPP) sudah memiliki 32 tenant dengan 157 layanan, meliputi layanan instansi vertikal, horizontal maupun organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Tuban. Hampir semua layanan sudah tersedia di MPP Tuban.
Sayangnya, masih ada sebagian pelayanan yang belum optimal, sehingga pengunjung tampak sepi. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Tuban Endah Nurul Kumarjiati menuturkan, sepinya pelayanan disebabkan beberapa hal. Satu di antaranya, karena tempat layanan yang tersedia tidak dimanfaatkan secara maksimal. Misalnya, meski telah membuka layanan di MPP, namun fokus pelayanan masih di tempat lama. Sehingga layanan di MMP tampak sepi. ‘’Bisa jadi karena kurang sosialisasi,’’ katanya.
Ditegaskan Endah, bagi layanan yang tidak optimal, ke depan akan dievaluasi. Jika masih bisa dioptimalkan, yang bersangkutan akan diberikan kesempatan untuk mengoptimalkan. Namun jika mentok—sulit untuk dioptimal, maka tempat layanan yang tersedia di MMP bisa dicabut atau di-off-kan, diganti layanan lain yang bisa optimal.
‘’Nanti akan kami evaluasi, dan komunikasi dengan instansi terkait. Jika memang tidak ada komitmen (untuk mengoptimalkan layanan, Red), ya memungkinkan untuk dicabut,’’ terang dia.
Sejauh ini, terang Endah, kunjungan layanan di MPP terus mengalami peningkatan. Dalam sehari, rata-rata tidak kurang dari seratus kunjungan. Bahkan dalam momen-momen tertentu bisa mencapai seribu lebih. Seperti halnya saat pengambilan surat tilang dari kejaksaan negeri (kejari). ‘’Tapi setelah ada larangan tilang manual, sekarang sepi,’’ ujarnya.
Layanan lain yang juga tidak pernah sepi adalah administrasi kependudukan dinas kependudukan dan pencatatan sipil (disdukcapil). Saban hari ratusan orang mengurus administrasi kependudukan. ‘’Untuk layanan haji dan umroh juga sudah tersedia, tapi masih sepi,’’ katanya. Sebab itulah, keseriusan dalam membuka layanan di MPP akan terus dievaluasi. (zid/tok)