27.6 C
Tuban
Friday, 22 November 2024
spot_img
spot_img

40 Seniman Melukis di Tepi Pantai RE Martadinata

spot_img

TUBAN, Radar Tuban -Perempuan berbaju merah muda itu membiarkan rambut bergelombangnya berayun diterpa angin pantai. Di atas trotoar Jalan RE  Martadinata, tangan perempuan berkulit putih itu sibuk menyelesaikan lukisan panorama lautnya.

Seniman lukis berwajah ayu tersebut merupakan salah satu dari 40 pelukis yang mengikuti acara melukis on the spot. Acara di tepi pantai tersebut diinisiasi seorang pelukis senior Tuban, Masdibyo.

Dia menyampaikan, acara yang berlangsung mulai pagi hingga siang tersebut untuk memompa gairah kesenirupaan di Bumi Ronggolawe. Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Dibyo sapaannya, mengatakan, kegiatan melukis tersebut tak ubahnya sebagai rangsangan sosial terhadap kesenian. “Supaya orang melihat kesenian di tempat yang tak terduga,” ujarnya.

Baca Juga :  Bangun Jaringan Listrik di 41 Desa dan 56 Dusun di NTT, PLN Kucurkan Dana Rp 167 Miliar

Pria berambut gondrong ini mengungkapkan, seluruh pelukis yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut berasal dari Kota Mojokerto. Sebelum melukis di tepi pantai Bumi Ronggolawe, mereka menggelar  seni rupa di Pendapa Kota Mojokerto. “Sebelumnya, mereka berkunjung ke galeri seni rupa saya. Sekalian saya buatkan acara melukis on the spot,” ujarnya.

Seniman yang mempunyai galeri seni rupa di Perumahan Puri, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban ini mengungkapkan, seluruh karya yang dibuat 40 seniman Mojokerto tersebut akan dibawa pulang sebagai olah-oleh dari Tuban. Rencananya, karya panorama pesisir tersebut akan dipamerkan di lingkungan pemerintahan setempat. “Sebab, walikota Mojokerto sangat suka dengan seni rupa. Membawa 40 seniman ini juga hasil kesepakatan saya dengan walikota Mojokerto,” ujarnya.

Baca Juga :  Peserta Seleksi Perades Bogorejo Tuntut Tes Ulang, Panitia Dinilai Tak Transparan

Dibyo mengatakan, kedekatan antara pejabat dengan seni sangat diperlukan. Utamnya dalam mengikat harmoni pejabat dengan masyarakatnya. Selain ikatan harmoni, seniman kelahiran Pacitan, Lamongan ini juga mengungkapkan, kesenian yang dirawat cenderung bisa menangkis pesan-pesan kebencian. (sab/ds)

TUBAN, Radar Tuban -Perempuan berbaju merah muda itu membiarkan rambut bergelombangnya berayun diterpa angin pantai. Di atas trotoar Jalan RE  Martadinata, tangan perempuan berkulit putih itu sibuk menyelesaikan lukisan panorama lautnya.

Seniman lukis berwajah ayu tersebut merupakan salah satu dari 40 pelukis yang mengikuti acara melukis on the spot. Acara di tepi pantai tersebut diinisiasi seorang pelukis senior Tuban, Masdibyo.

Dia menyampaikan, acara yang berlangsung mulai pagi hingga siang tersebut untuk memompa gairah kesenirupaan di Bumi Ronggolawe. Kepada Jawa Pos Radar Tuban, Dibyo sapaannya, mengatakan, kegiatan melukis tersebut tak ubahnya sebagai rangsangan sosial terhadap kesenian. “Supaya orang melihat kesenian di tempat yang tak terduga,” ujarnya.

Baca Juga :  Sengketa Pertamina vs Drymix, Tiga Kali Mediasi tanpa Kesepakatan

Pria berambut gondrong ini mengungkapkan, seluruh pelukis yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut berasal dari Kota Mojokerto. Sebelum melukis di tepi pantai Bumi Ronggolawe, mereka menggelar  seni rupa di Pendapa Kota Mojokerto. “Sebelumnya, mereka berkunjung ke galeri seni rupa saya. Sekalian saya buatkan acara melukis on the spot,” ujarnya.

Seniman yang mempunyai galeri seni rupa di Perumahan Puri, Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban ini mengungkapkan, seluruh karya yang dibuat 40 seniman Mojokerto tersebut akan dibawa pulang sebagai olah-oleh dari Tuban. Rencananya, karya panorama pesisir tersebut akan dipamerkan di lingkungan pemerintahan setempat. “Sebab, walikota Mojokerto sangat suka dengan seni rupa. Membawa 40 seniman ini juga hasil kesepakatan saya dengan walikota Mojokerto,” ujarnya.

- Advertisement -
Baca Juga :  Kemendag dan Polri Segel Pelaku Usaha Robot Trading yang Membandel

Dibyo mengatakan, kedekatan antara pejabat dengan seni sangat diperlukan. Utamnya dalam mengikat harmoni pejabat dengan masyarakatnya. Selain ikatan harmoni, seniman kelahiran Pacitan, Lamongan ini juga mengungkapkan, kesenian yang dirawat cenderung bisa menangkis pesan-pesan kebencian. (sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img