Fakta ini cukup telak. Meski kebijakan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sudah dijalankan dengan tingkat kepatuhan nyaris sempurna, cadangan devisa Indonesia tak kunjung menggelembung.
Harga emas kembali menggila. Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) melonjak tajam hingga menyentuh rekor tertinggi baru dalam sejarah pada perdagangan Senin (13/10) pagi.
Negara ini seperti punya penyakit lama yang tak pernah sembuh: juragan kaya menunggak pajak, pemerintah hanya bisa menggertak. Kali ini, jumlahnya bikin geleng kepala. Sebanyak 200 wajib pajak kelas kakap menunggak pajak senilai Rp 60 triliun, angka yang setara dengan 3 kali APBD DKI Jakarta, atau subsidi BBM setahun penuh untuk rakyat kecil.
Ketika industri perbankan nasional sedang ngos-ngosan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) justru melaju kencang. Laba bersih semester I-2025 tembus Rp 3,74 triliun, tumbuh 10,21 persen secara tahunan (yoy). Mesin utamanya? Tabungan haji dan bisnis emas.
Industri perbankan nasional mencatat penyaluran kredit sebesar Rp 7.997,63 triliun per Mei 2025, berdasarkan data resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kendati angka tersebut menunjukkan pertumbuhan 8,43% secara tahunan (year-on-year/yoy), laju pertumbuhannya justru melambat dibanding April 2025 yang tercatat sebesar 8,8% yoy.
Kabar mengejutkan datang dari Timur Tengah yang langsung berdampak besar terhadap pasar keuangan dunia. Gencatan senjata antara Iran dan Israel yang diumumkan Presiden AS Donald Trump, langsung membuat rupiah melonjak tajam, bahkan menghapus seluruh pelemahan sebelumnya.
Di tengah upaya pemerintah menggenjot pertumbuhan ekonomi, sinyal merah justru menyala di sektor fiskal. Realisasi penerimaan pajak hingga Mei 2025 hanya Rp 683,3 triliun, turun 10,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Situasi ini membuat APBN kembali tekor sebesar Rp 21 triliun.
Di tengah kabar heboh soal ketidakpastian global, ada satu angka besar yang bikin kening sedikit berkerut: Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 tercatat mencapai USD 431,5 miliar.