26.7 C
Tuban
Monday, 16 December 2024
spot_img
spot_img

Proyek Garuda Bank Indonesia Telah Tuntaskan PoC Rupiah Digital

spot_img

RADARBISNIS – Bank Indonesia, melalui Proyek Garuda telah berhasil menyelesaikan proof of concept (PoC) Rupiah Digital untuk tahap pertama immediate state – wholesale cash ledger.

Proyek Garuda merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk mengeksplorasi CBDC di Indonesia yang disebut Rupiah Digital. Ini kelanjutan dari tiga tahap sebelumnya yang telah dimulai dari 2022 lalu, yakni white paper, consultative paper, dan laporan konsultasi publik.

PoC merupakan upaya bank sentral untuk menguji kesiapan teknologi yang mendukung pengembangan model bisnis Rupiah Digital.

Pengujian dilakukan secara komprehensif, mencakup aspek teknis yang kritikal, keamanan transaksi, serta interoperabilitas dengan sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan yang ada.

‘’Ketiga aspek tersebut menjadi fokus mendalam pada perancangan PoC, dengan tujuan memastikan bahwa sistem yang dikembangkan mampu menghadirkan layanan yang efisien, aman, dan andal,’’ kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.

Baca Juga :  Cadangan Devisa RI Tembus US$ 145,4 Miliar Cukup untuk Biayai Impor 6,5 Bulan

Dia mengungkapkan, setiap tahapan dalam pengujian teknologi menjadi elemen krusial dalam proses pengayaan ide, eksplorasi inovasi, serta validasi konsep yang telah dirumuskan sebelumnya.

Pengujian ini dilakukan dengan memanfaatkan platform teknologi potensial berbasis distributed ledger technology (DLT), yang telah melalui serangkaian evaluasi teknis menyeluruh dan diselaraskan dengan proyeksi kebutuhan model bisnis Rupiah Digital di masa mendatang.

Dia menjelaskan, DLT merupakan sebuah sistem IT yang melakukan pencatatan transaksi secara terdistribusi. Keunikan teknologi DLT adalah penggunaan metode konsensus yang memastikan adanya sinkronisasi data pada seluruh peserta.

Hasil PoC secara keseluruhan mampu memenuhi seluruh skenario uji dan membuktikan bahwa solusi teknologi berbasis DLT mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan teknis dari wholesale Rupiah Digital cash ledger.

Baca Juga :  Top, IHSG Cetak Rekor Lagi dan Tembus Level 7.900-an

PoC tahap awal ini menandai sebuah milestone penting dalam eksperimentasi Rupiah Digital. ‘’Keberhasilan dan berbagai insight dari PoC ini akan menjadi pondasi dalam proses penguatan aspek bisnis dan teknis Rupiah Digital ke depan,’’ terangnya. (*)

RADARBISNIS – Bank Indonesia, melalui Proyek Garuda telah berhasil menyelesaikan proof of concept (PoC) Rupiah Digital untuk tahap pertama immediate state – wholesale cash ledger.

Proyek Garuda merupakan inisiatif Bank Indonesia untuk mengeksplorasi CBDC di Indonesia yang disebut Rupiah Digital. Ini kelanjutan dari tiga tahap sebelumnya yang telah dimulai dari 2022 lalu, yakni white paper, consultative paper, dan laporan konsultasi publik.

PoC merupakan upaya bank sentral untuk menguji kesiapan teknologi yang mendukung pengembangan model bisnis Rupiah Digital.

Pengujian dilakukan secara komprehensif, mencakup aspek teknis yang kritikal, keamanan transaksi, serta interoperabilitas dengan sistem pembayaran dan infrastruktur keuangan yang ada.

‘’Ketiga aspek tersebut menjadi fokus mendalam pada perancangan PoC, dengan tujuan memastikan bahwa sistem yang dikembangkan mampu menghadirkan layanan yang efisien, aman, dan andal,’’ kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso dikutip dari laman resmi Bank Indonesia.

- Advertisement -
Baca Juga :  Tips Aman Bertransaksi dengan Internet Banking dan Mobile Banking

Dia mengungkapkan, setiap tahapan dalam pengujian teknologi menjadi elemen krusial dalam proses pengayaan ide, eksplorasi inovasi, serta validasi konsep yang telah dirumuskan sebelumnya.

Pengujian ini dilakukan dengan memanfaatkan platform teknologi potensial berbasis distributed ledger technology (DLT), yang telah melalui serangkaian evaluasi teknis menyeluruh dan diselaraskan dengan proyeksi kebutuhan model bisnis Rupiah Digital di masa mendatang.

Dia menjelaskan, DLT merupakan sebuah sistem IT yang melakukan pencatatan transaksi secara terdistribusi. Keunikan teknologi DLT adalah penggunaan metode konsensus yang memastikan adanya sinkronisasi data pada seluruh peserta.

Hasil PoC secara keseluruhan mampu memenuhi seluruh skenario uji dan membuktikan bahwa solusi teknologi berbasis DLT mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan teknis dari wholesale Rupiah Digital cash ledger.

Baca Juga :  Bank Indonesia Bersama BEI, KPEI, dan Delapan Bank Sepakati Pengembangan CCP

PoC tahap awal ini menandai sebuah milestone penting dalam eksperimentasi Rupiah Digital. ‘’Keberhasilan dan berbagai insight dari PoC ini akan menjadi pondasi dalam proses penguatan aspek bisnis dan teknis Rupiah Digital ke depan,’’ terangnya. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
/