Angkat berat identik dengan olahraga kaum pria. Perempuan yang menerjuni bisa dihitung dengan jari. Di Tuban, di antara kaum hawa yang keranjingan dengan angkat berat adalah Sefty Iriani Tambengi.
‘’OLAHRAGA ini sangat sangat efektif dalam melatih otot sekaligus membakar lemak dan memperkuat tulang,’’ tutur Sefty, sapaannya memulai wawancara dengan Jawa Pos Radar Tuban.
Diakuinya latihan angkat berat memerlukan berbagai jenis alat yang tidak murah. Terlebih, tidak sembarang orang memilikinya.
‘’Solusinya, saya biasa menyewa beragam alat latihan di gym,’’ ujarnya.
Sefty tertarik dengan gym sejak kuliah. Hanya saja, intensitasnya naik-turun. Baru pada Juni 2021, dia memutuskan totalitas dengan rutin berlatih angkat berat. Pada bulan keenam tahun tersebut, dia tidak hanya mengambil paket keanggotaan gym. Sefty juga menyewa seorang personal trainer atau pelatih.
Di bawah bimbingan pelatih, dara kelahiran 1997 itu serius memulai program bulking, yakni menambah berat tubuh dengan memperbanyak masa otot melalui olahraga dan pola makan yang tepat. Porsi nge-gym-nya tiga sampai empat kali seminggu. Sebagai pemula, Sefty merasakan efek yang luar biasa setelah latihan.
‘’Awal nge-gym pasti sakit semua. Itu yang membuat banyak orang menyerah,’’ tutur perempuan yang tinggal di Gedongombo, Semanding itu.
Menurut dia, keram otot wajar terjadi bagi yang baru berlatih. Itu karena otot-otot yang masih tidur dipaksa bangun dan membentuk jaringan otot baru yang lebih kuat. Kendati demikian, Sefty tetap konsisten melatih otot-ototnya.
‘’Memang ada pegel-pegelnya, tapi bikin badan jadi enteng,’’ ujarnya.
Setelah latihan rutin, Sefty merasakan banyak manfaat. Salah satunya badan ideal yang diidamkannya. Bukan hanya itu. Dia juga merasa kondisi tubuhnya jauh lebih fit, sehingga mampu membantunya melawan rasa malas dalam beraktivitas.
‘’Kesehatan mental saya juga terjaga. Kalau lagi mood jelek atau stres, obatnya olahraga. Rasanya segala masalah ikut keluar bersama keringat yang bercucuran,’’ jelas putri tunggal itu.
Dua tahun rutin menggunakan dumbbell, barbell, bench press, dan lainnya, membuat Sefty lebih berpengalaman.
Kepada wartawan koran ini, Sefty membagikan beberapa poin penting dalam pengembangan masa otot. Paling utama, memahami fungsi dan penggunaan alat-alat serta postur yang tepat.
Sepengetahuannya, banyak pemula kurang memperhatikan detail ketika melakukan latihan. Misalnya postur punggung saat squat dumbbell yang seharusnya lurus.
‘’Saya masih sering menjumpai anggota yang punggungnya ditekuk, itu bahaya bisa menyebabkan cedera,’’ tegas alumni Fakultas Hukum Universitas Sunan Bonang Tuban itu.
Sefty mengungkapkan, bagi pemula yang kurang paham penguasaan teknis, bisa memanfaatkan personal trainer untuk menjelaskan fungsi dan posisi yang benar.
‘’Teman dekat yang sudah berpengalaman juga bisa dijadikan alternatif menggantikan peran personal trainer,’’ kata dia. Sefty juga memberikan opsi lain, yakni tutorial yang mudah didapatkan di internet.
Selain latihan yang tepat, kata dia, pola makan sangat memengaruhi kualitas organ tubuh. Sefty mengatakan, makanan-makanan alami yang tidak melalui proses yang panjang sangat dianjurkan.
‘’Pemenuhan sumber gizi juga tak kalah penting,’’ terang dia.
Salah satunya sumber protein yang bisa didapat dengan mengonsumsi yogurt, telur, daging, keju, dan kacang-kacangan. Sefty mengatakan, setiap orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda.
‘’Khususnya program bulking yang kebutuhan kalorinya jauh lebih banyak. Saya, misalnya, minimal 2.000 kalori setiap hari,’’ ujar pebisnis muda itu.
Menurut dia, bukan rahasia umum lagi bahwa konsistensi menjadi poin penting dari semua keberhasilan, termasuk latihan pe nambahan masa otot. Sefty menilai, konsistensi berasal dari kesadaran bahwa kesehatan tubuh dalam genggaman kita sendiri.
‘’Kebiasaan kita adalah sumber dari kesehatan dan kesakitan. Kalau tidak diri sendiri, siapa lagi yang mau memperhatikan?’’ pungkasnya. (alf/ds)