Berawal dari akuariumnya yang biasa-biasa aja, Aditya Yudha Hadikusuma mencoba hal baru. Dengan kreativitasnya, dia mengubah akuarium tersebut menjadi aquascape. Siapa sangka hal yang dialaminya sekitar delapan tahun lalu tersebut menjadi titik balik. Sekarang, dia menjadi scaper andal. Bahkan, Adit panggilan akrabnya, dipercaya membuat aquascape di rumah dinas Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
————————————————————————————
SEBUAH kebanggaan yang tak ternilai diterima Adit yang dipercaya Mas Bupati, panggilan akrab bupati Tuban untuk membuat aquascape di rumah dinas orang nomor satu di Pemkab Tuban itu.
Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia menuturkan, aquascape untuk penyekat ruang tersebut panjangnya 4 meter. Lebar 40 sentimeter (cm) dan tinggi 90 cm. Nilai yang disepakati dari pembuatan aquascape tersebut sebesar Rp 70 juta.
”Saya bersyukur dengan kepercayaan Mas Bupati,” ujarnya saat ditemui di toko aquascape-nya kemarin (10/2).
Di tokonya, Jalan Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Adit menceritakan proses pengerjaan aquascape pesanan bupati. Pria 29 tahun ini terang-terangan mengungkapkan, pesanan aquascape bupati tersebut termahal.
”Bupati mengeluarkan uang pribadi demi aquascape,” ujarnya.
Pria lulusan Universitas Telkom Bandung ini mengatakan, menjadi pembuat aquascape susah-susah gampang. Menurutnya, seorang scaper harus telaten dalam mendesain dan merawat aquascape. Jika tidak, dipastikan tidak akan berhasil.
”Aquascape adalah kerja seni,” tuturnya.
Adit menegaskan, setiap kerja seni membutuhkan komitmen. Tanpa komitmen, maka hasil karyanya tidak akan memuaskan. Dalam pembuatan aquascape, kata dia, komitmen sangat penting pada tahap perawatan. Menurut dia, percuma jika aquascape bagus hanya saat pertama dibuat dan kualitasnya terus menurun karena kurang perawatan.
”Sebenarnya perawatannya cukup mudah. Hanya seminggu sekali,” ujarnya.
Pria yang tinggal di Perumahan Karang Indah, Kecamatan Tuban mengaku pekewuh ketika ditanya soal mahalnya harga aquascape. Dia menjelaskan, mahalnya harga tersebut tidak dikarang. Itu karena biaya membuat aquascape memang selangit. Misalnya, aquascape ukuran paling kecil harganya kisaran Rp 850 ribu.
Di balik mahalnya harga aquascape, kata Adit, juga karena komponen-komponennya tidak murah. Mulai dari tanaman, batu, pasir, pupuk, lampu, sirkulator, ikan, kayu bonsai, dan kelengkapan lain.
”Elemen pokok yang wajib adalah tanamannya. Lainnya hanya pendukung supaya lebih estetik,” ujar dia memberikan gambaran kehidupan makhluk hidup dalam aquascape yang diciptakan.
Adit mengemukakan, tanaman yang paling sering digunakan untuk aquascape adalah anubias dari Afrika dan bucepalandra dari Kalimantan. Dua tanaman tersebut bisa dibudidayakan sejumlah farm di Jawa.
”Saya biasanya beli dua tanaman tersebut di Bogor, Jawa Barat,” ujar pria berkumis tipis itu.
Selama membuat aquascape, diam-diam Adit membudidayakan tanaman anubias di rumah. Dia menyadari perawatan tanaman tersebut lebih optimal jika dilakukan oleh sebuah farm. Pasalnya, farm memiliki kedalaman ilmu untuk menyentuh hal mendasar.(sab/ds)