27.8 C
Tuban
Thursday, 21 November 2024
spot_img
spot_img

Adit, Pemuda Pembuat Aquascape di Rumah Mas Bupati

spot_img

Berawal dari akuariumnya yang biasa-biasa aja, Aditya Yudha Hadikusuma mencoba hal baru. Dengan kreativitasnya, dia mengubah akuarium tersebut menjadi aquascape. Siapa sangka hal yang dialaminya sekitar delapan tahun lalu tersebut menjadi titik balik. Sekarang, dia menjadi scaper andal. Bahkan, Adit panggilan akrabnya, dipercaya membuat aquascape di rumah dinas Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
————————————————————————————
SEBUAH kebanggaan yang tak ternilai diterima Adit yang dipercaya Mas Bupati, panggilan akrab bupati Tuban untuk membuat aquascape di rumah dinas orang nomor satu di Pemkab Tuban itu.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia menuturkan, aquascape untuk penyekat ruang tersebut panjangnya 4 meter. Lebar 40 sentimeter (cm) dan tinggi 90 cm. Nilai yang disepakati dari pembuatan aquascape tersebut sebesar Rp 70 juta.

”Saya bersyukur dengan kepercayaan Mas Bupati,” ujarnya saat ditemui di toko aquascape-nya kemarin (10/2).

Di tokonya, Jalan Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Adit menceritakan proses pengerjaan aquascape pesanan bupati. Pria 29 tahun ini terang-terangan mengungkapkan, pesanan aquascape bupati tersebut termahal.

Baca Juga :  Titik Kumpul, Kumpulkan Sedikitnya 8.647 Penikmat Seni

”Bupati mengeluarkan uang pribadi demi aquascape,” ujarnya.

Pria lulusan Universitas Telkom Bandung ini mengatakan, menjadi pembuat aquascape susah-susah gampang. Menurutnya, seorang scaper harus telaten dalam mendesain dan merawat aquascape. Jika tidak, dipastikan tidak akan berhasil.

Aquascape adalah kerja seni,” tuturnya.

Adit menegaskan, setiap kerja seni membutuhkan komitmen. Tanpa komitmen, maka hasil karyanya tidak akan memuaskan. Dalam pembuatan aquascape, kata dia, komitmen sangat penting pada tahap perawatan. Menurut dia, percuma jika aquascape bagus hanya saat pertama dibuat dan kualitasnya terus menurun karena kurang perawatan.

”Sebenarnya perawatannya cukup mudah. Hanya seminggu sekali,” ujarnya.

Pria yang tinggal di Perumahan Karang Indah, Kecamatan Tuban mengaku  pekewuh ketika ditanya soal mahalnya harga aquascape. Dia menjelaskan, mahalnya harga tersebut tidak dikarang. Itu karena biaya membuat aquascape memang selangit. Misalnya, aquascape ukuran paling kecil harganya kisaran Rp 850 ribu.

Baca Juga :  Begini Cara Menangani Luka Terbuka tanpa Tergantung Obat

Di balik mahalnya harga aquascape, kata Adit, juga karena komponen-komponennya tidak murah. Mulai dari tanaman, batu, pasir, pupuk, lampu, sirkulator, ikan, kayu bonsai, dan kelengkapan lain.

”Elemen pokok yang wajib adalah tanamannya. Lainnya hanya pendukung supaya lebih estetik,” ujar dia memberikan gambaran kehidupan makhluk hidup dalam aquascape yang diciptakan.

Adit mengemukakan, tanaman yang paling sering digunakan untuk aquascape adalah anubias dari Afrika dan bucepalandra dari Kalimantan. Dua tanaman tersebut bisa dibudidayakan sejumlah farm di Jawa.

”Saya biasanya beli dua tanaman tersebut di Bogor, Jawa Barat,” ujar pria berkumis tipis itu.

Selama membuat aquascape, diam-diam Adit membudidayakan tanaman anubias di rumah. Dia menyadari perawatan tanaman tersebut lebih optimal jika dilakukan oleh sebuah farm. Pasalnya, farm memiliki kedalaman ilmu untuk menyentuh hal mendasar.(sab/ds)

Berawal dari akuariumnya yang biasa-biasa aja, Aditya Yudha Hadikusuma mencoba hal baru. Dengan kreativitasnya, dia mengubah akuarium tersebut menjadi aquascape. Siapa sangka hal yang dialaminya sekitar delapan tahun lalu tersebut menjadi titik balik. Sekarang, dia menjadi scaper andal. Bahkan, Adit panggilan akrabnya, dipercaya membuat aquascape di rumah dinas Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
————————————————————————————
SEBUAH kebanggaan yang tak ternilai diterima Adit yang dipercaya Mas Bupati, panggilan akrab bupati Tuban untuk membuat aquascape di rumah dinas orang nomor satu di Pemkab Tuban itu.

Kepada Jawa Pos Radar Tuban, dia menuturkan, aquascape untuk penyekat ruang tersebut panjangnya 4 meter. Lebar 40 sentimeter (cm) dan tinggi 90 cm. Nilai yang disepakati dari pembuatan aquascape tersebut sebesar Rp 70 juta.

”Saya bersyukur dengan kepercayaan Mas Bupati,” ujarnya saat ditemui di toko aquascape-nya kemarin (10/2).

Di tokonya, Jalan Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Adit menceritakan proses pengerjaan aquascape pesanan bupati. Pria 29 tahun ini terang-terangan mengungkapkan, pesanan aquascape bupati tersebut termahal.

Baca Juga :  Gandeng Radar Tuban untuk Sosialisasikan Program OJK

”Bupati mengeluarkan uang pribadi demi aquascape,” ujarnya.

- Advertisement -

Pria lulusan Universitas Telkom Bandung ini mengatakan, menjadi pembuat aquascape susah-susah gampang. Menurutnya, seorang scaper harus telaten dalam mendesain dan merawat aquascape. Jika tidak, dipastikan tidak akan berhasil.

Aquascape adalah kerja seni,” tuturnya.

Adit menegaskan, setiap kerja seni membutuhkan komitmen. Tanpa komitmen, maka hasil karyanya tidak akan memuaskan. Dalam pembuatan aquascape, kata dia, komitmen sangat penting pada tahap perawatan. Menurut dia, percuma jika aquascape bagus hanya saat pertama dibuat dan kualitasnya terus menurun karena kurang perawatan.

”Sebenarnya perawatannya cukup mudah. Hanya seminggu sekali,” ujarnya.

Pria yang tinggal di Perumahan Karang Indah, Kecamatan Tuban mengaku  pekewuh ketika ditanya soal mahalnya harga aquascape. Dia menjelaskan, mahalnya harga tersebut tidak dikarang. Itu karena biaya membuat aquascape memang selangit. Misalnya, aquascape ukuran paling kecil harganya kisaran Rp 850 ribu.

Baca Juga :  Pemprov DKI Panggil Provider Kabel Optik Penyebab Kecelakaan di Jakarta Selatan

Di balik mahalnya harga aquascape, kata Adit, juga karena komponen-komponennya tidak murah. Mulai dari tanaman, batu, pasir, pupuk, lampu, sirkulator, ikan, kayu bonsai, dan kelengkapan lain.

”Elemen pokok yang wajib adalah tanamannya. Lainnya hanya pendukung supaya lebih estetik,” ujar dia memberikan gambaran kehidupan makhluk hidup dalam aquascape yang diciptakan.

Adit mengemukakan, tanaman yang paling sering digunakan untuk aquascape adalah anubias dari Afrika dan bucepalandra dari Kalimantan. Dua tanaman tersebut bisa dibudidayakan sejumlah farm di Jawa.

”Saya biasanya beli dua tanaman tersebut di Bogor, Jawa Barat,” ujar pria berkumis tipis itu.

Selama membuat aquascape, diam-diam Adit membudidayakan tanaman anubias di rumah. Dia menyadari perawatan tanaman tersebut lebih optimal jika dilakukan oleh sebuah farm. Pasalnya, farm memiliki kedalaman ilmu untuk menyentuh hal mendasar.(sab/ds)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img