“Selain kuantitas atau keterbukaan terkait riset produk tembakau alternatif, kami juga berharap kajian ilmiah tersebut disosialisasikan secara masif kepada seluruh konsumen agar kami dapat membuat keputusan yang berdasarkan fakta,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, juga setuju agar akademisi bersama pemerintah segera menggalakkan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif. Hal tersebut supaya konsumen mendapatkan informasi yang komprehensif.
“Agar informasinya akurat diperlukan kajian ilmiah atau menggunakan kajian literasi seperti yang dilakukan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) supaya konsumen memahami perbedaan profil risiko dengan benar,” kata Paido.
Paido melanjutkan minimnya informasi mengenai hasil kajian ilmiah produk tembakau alternatif akan menghambat proses peralihan para perokok dewasa yang ingin berganti ke produk yang lebih rendah risiko.
“Disinformasi menyebabkan perang opini yang akhirnya merugikan perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih rendah risiko,” katanya. (*)
Sumber: ANTARA
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.
“Selain kuantitas atau keterbukaan terkait riset produk tembakau alternatif, kami juga berharap kajian ilmiah tersebut disosialisasikan secara masif kepada seluruh konsumen agar kami dapat membuat keputusan yang berdasarkan fakta,” katanya.
Pada kesempatan berbeda, Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO), Paido Siahaan, juga setuju agar akademisi bersama pemerintah segera menggalakkan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif. Hal tersebut supaya konsumen mendapatkan informasi yang komprehensif.
“Agar informasinya akurat diperlukan kajian ilmiah atau menggunakan kajian literasi seperti yang dilakukan Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (SF-ITB) supaya konsumen memahami perbedaan profil risiko dengan benar,” kata Paido.
Paido melanjutkan minimnya informasi mengenai hasil kajian ilmiah produk tembakau alternatif akan menghambat proses peralihan para perokok dewasa yang ingin berganti ke produk yang lebih rendah risiko.
“Disinformasi menyebabkan perang opini yang akhirnya merugikan perokok dewasa untuk beralih ke produk yang lebih rendah risiko,” katanya. (*)
- Advertisement -
Sumber: ANTARA
Untuk mendapatkan berita-berita terkini Jawa Pos Radar Tuban, silakan bergabung di Grup Telegram “Radar Tuban”. Caranya klik link join telegramradartuban. Sebelumnya, pastikan Anda sudah menginstal aplikasi Telegram di ponsel.