Saat masih menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Tiara Anggraeni mengisi waktu luang kuliahnya dengan mengikuti komunitas ruang mengajar di perantauannya. Komunitas yang digelutinya tersebut berkecimpung di bidang sosial.
GADIS yang akrab disapa Tiara ini menyampaikan, motivasi utamanya mengikuti komunitas sosial karena ingin ikut menyebarluaskan ilmu yang diterima semasa di perkuliahan kepada anak-anak yang masih masih kurang beruntung.
‘’Tujuan lainnnya untuk memperbaiki dan meratakan pendidikan lebih luas lagi,” ujar dia.
Dara asal Desa Beji, Kecamatan Jenu itu bercerita, saat dirinya bersama teman komunitasnya mengunjungi salah satu sekolah daerah pelosok di Malang, sambutan dari para anak-anak sangat antusias.
Hal itulah yang membuatnya sangat bahagia. Di tempat itulah, dia membagikan sedikit ilmu tentang teknologi dan materi pembelajaran di sekolah.
‘’Masih banyak anak-anak di sana yang kurang mengenal teknologi,” imbuhnya.
Alumnus SMAN 1 Tambakboyo itu mengatakan, saat menjadi seorang relawan, banyak sekali manfaat yang didapatkan.
Seperti menambah relasi dan mendapatkan teman baru sekomunitas yang berasal dari kampus lain.
‘’Senang rasanya bisa membagikan ilmu yang bermanfaat untuk orang sekitar,” ungkap sarjana manajemen UMM tersebut.
Apa suka duka menjadi volunteer? Dara berusia 24 tahun itu mengaku nyaris tak mendapatkan duka.
Dia sangat menikmati setiap momentum yang didapatkan saat menjadi seorang pengajar.
‘’Momen yang menyenangkan adalah saat ketemu adik-adik yang bersemangat di sekolah,’’ terang staf administrasi manajemen mutu laboratorium di sebuah kilang minyak di Tuban.
Alumnus SMPN 6 Tuban itu berharap, kegiatan yang dijalaninya tersebut bisa memotivasi anak-anak muda lainnya agar mengisi waktu luang di masa mudanya dengan kegiatan yang positif, terutama bermanfaat untuk orang lain yang membutuhkan.
‘’Masih banyak anak-anak usia sekolah di luaran sana yang membutuhkan perhatian kita,” tutur dia. (an/yud)