Bursa saham Indonesia kembali berguncang. Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup turun 24,73 poin atau 0,29 persen ke level 8.366,5 pada perdagangan Selasa (11/11).
Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan gejolak pasar keuangan yang belum reda, cadangan devisa Indonesia justru naik. Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa nasional pada akhir Oktober 2025 mencapai USD 149,9 miliar, meningkat dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar USD 148,7 miliar.
Dunia keuangan global bersiap menghadapi gempa besar. Perusahaan pengembang ChatGPT, yakni OpenAI, tengah menyiapkan langkah strategis untuk melantai di bursa saham (IPO). Menurut laporan Stockwise, valuasi OpenAI ditaksir mencapai US$ 1 triliun atau sekitar Rp 16.000 triliun.
Bursa saham Indonesia kembali bernafas lega di ujung Oktober. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Kamis (30/10) dengan kenaikan 17,84 poin atau 0,22 persen ke level 8.184,064, setelah sempat berfluktuasi di rentang 8.145–8.231.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok dalam perdagangan awal pekan, Senin (27/10). Pada perdagangan Sesi 1, bursa ditutup di level 8.028,33, merosot tajam 243,38 poin atau 2,94 persen. Level tersebut menjadi salah satu penurunan harian terdalam dua bulan terakhir.
Bursa Efek Indonesia Selasa (20/10) kembali bergemuruh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan lonjakan tajam 1,84 persen ke level 8.238,084, setelah seharian bergerak di zona hijau. Reli ini sekaligus menandai kebangkitan indeks setelah tekanan beruntun pada pekan lalu.
Manuver agresif konglomerat Prajogo Pangestu di sektor energi makin terang-terangan. Melalui emiten andalannya PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (kode saham: CUAN), Prajogo resmi menguasai 90 persen saham PT Guna Dharma Integra (GDI) lewat anak usaha PT Volta Daya Energi Indonesia (VDEI).
Setelah lima hari beruntun mencetak rekor harga tertinggi sepanjang masa, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam/ANTM) akhirnya tersandung juga. Kamis (2/10), harga emas Antam turun Rp 2.000 menjadi Rp 2.235.000 per gram. Sebuah jeda kecil yang mematahkan reli super kilat sejak Jumat pekan lalu.
Saham bank paling bergengsi di negeri ini, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), lagi-lagi bikin investor keder. Selasa (30/9), sahamnya parkir di harga Rp 7.625 alias nyungsep 1,93 persen. Padahal sehari sebelumnya sempat menghijau. Sepanjang pekan lalu, grafik BBCA lebih sering berdarah ketimbang segar.
Harga emas batangan di Pegadaian pada Jumat (26/9) lagi-lagi bikin dompet megap-megap. Dilansir dari investor.id, tiga jenis emas yang dijual resmi—Antam, UBS, dan Galeri 24—kompak melesat naik. Dari pecahan 0,5 gram sampai 1.000 gram, harganya seragam menanjak.