29.7 C
Tuban
Monday, 30 September 2024
spot_img
spot_img

Dua Hari ARB, Saham BREN Nyungsep ke Harga Rp 7.075

spot_img

RADARTUBAN – Dua hari perdagangan menyentuh auto reject bawah (ARB), saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kini nyungsep ke harga Rp 7.075 per lembar.

Saham BREN langsung menyentuh ARB usai pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (23/9). Saham BREN turun 19,83 persen ke harga Rp 7.075 atau turun Rp 1.750 per lembar.

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (20/9) lalu, saham BREN juga menyentuh ARB (19,95 persen) ke harga Rp 8.825 dari sebelumnya di harga Rp 11.025.

Ambruknya saham BREN masih terkait dengan dikeluarkannya saham emiten energi baru dan terbarukan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut dari indeks FTSE, karena tidak memenuhi ketentuan free float.

Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan.

Baca Juga :  Awal Pekan, IHSG Turun 0,25 Persen ke Posisi 7.702,74

Penghapusan saham BREN kemudian akan efektif sejak pembukaan perdagangan pada hari Rabu (25/9) besok.

Sebelumnya, BREN akan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series – Large Cap yang akan berlaku per 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.

Lalu, siapa saja empat investor pengendali BREN? Melansir data Refinitiv, keempat pemegang saham tersebut yakni Barito Pacific (64,67 persen), Green Era energy Pte Ltd (23,60 persen), Jupiter Tiger Holding (4,37 persen), dan Prime Hill Fund (4,37 persen). Secara total keempat investor tersebut menggenggam 97,01 persen.

Green Era energy merupakan perusahaan investasi energi hijau berbasis di Singapura yang dikendalikan oleh keluarga Prajogo Pangestu.

Sementara itu, manajemen Barito Renewables Energy menyebut informasi mengenai pemegang saham telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasar prospektus initial public offering (IPO) pada 2023 dan data harian per 19 September 2024.

Baca Juga :  Nilai Tukar Rupiah Sore Ini, Kamis 5 September 2024

Porsi kepemilikan saham empat investor utama perseroan tercatat sebesar 95,97 persen. Rinciannya, Barito Pacific (BRPT) 64,666 persen, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,603 persen, Jupiter Tiger Holdings 3,941 persen, dan Prime Hill Funds 3,761 persen.

Sedangkan saham free float 15,60 miliar atau 11,66 persen. Bila dibandingkan saat IPO, jumlah saham free float tersebut tidak mengalami banyak perubahan, yakni 15,69 miliar helai alias 11,73 persen.

Sebagai catatan, dua investor strategis terakhir (Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds) masuk dalam saham free float. Tanda kedua pemegang saham strategis, besaran saham free float BREN tersisa 4,03 persen. (*)

RADARTUBAN – Dua hari perdagangan menyentuh auto reject bawah (ARB), saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) kini nyungsep ke harga Rp 7.075 per lembar.

Saham BREN langsung menyentuh ARB usai pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (23/9). Saham BREN turun 19,83 persen ke harga Rp 7.075 atau turun Rp 1.750 per lembar.

Sebelumnya, pada perdagangan Jumat (20/9) lalu, saham BREN juga menyentuh ARB (19,95 persen) ke harga Rp 8.825 dari sebelumnya di harga Rp 11.025.

Ambruknya saham BREN masih terkait dengan dikeluarkannya saham emiten energi baru dan terbarukan milik taipan Prajogo Pangestu tersebut dari indeks FTSE, karena tidak memenuhi ketentuan free float.

Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97 persen dari total saham yang diterbitkan.

- Advertisement -
Baca Juga :  Sempat Menembus 7.833, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat 0,48 Persen ke Posisi 7.798

Penghapusan saham BREN kemudian akan efektif sejak pembukaan perdagangan pada hari Rabu (25/9) besok.

Sebelumnya, BREN akan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series – Large Cap yang akan berlaku per 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.

Lalu, siapa saja empat investor pengendali BREN? Melansir data Refinitiv, keempat pemegang saham tersebut yakni Barito Pacific (64,67 persen), Green Era energy Pte Ltd (23,60 persen), Jupiter Tiger Holding (4,37 persen), dan Prime Hill Fund (4,37 persen). Secara total keempat investor tersebut menggenggam 97,01 persen.

Green Era energy merupakan perusahaan investasi energi hijau berbasis di Singapura yang dikendalikan oleh keluarga Prajogo Pangestu.

Sementara itu, manajemen Barito Renewables Energy menyebut informasi mengenai pemegang saham telah disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasar prospektus initial public offering (IPO) pada 2023 dan data harian per 19 September 2024.

Baca Juga :  Inilah Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu Masih Teratas

Porsi kepemilikan saham empat investor utama perseroan tercatat sebesar 95,97 persen. Rinciannya, Barito Pacific (BRPT) 64,666 persen, Green Era Energy Pte. Ltd. 23,603 persen, Jupiter Tiger Holdings 3,941 persen, dan Prime Hill Funds 3,761 persen.

Sedangkan saham free float 15,60 miliar atau 11,66 persen. Bila dibandingkan saat IPO, jumlah saham free float tersebut tidak mengalami banyak perubahan, yakni 15,69 miliar helai alias 11,73 persen.

Sebagai catatan, dua investor strategis terakhir (Jupiter Tiger Holdings dan Prime Hill Funds) masuk dalam saham free float. Tanda kedua pemegang saham strategis, besaran saham free float BREN tersisa 4,03 persen. (*)

Untuk mendapatkan berita-berita terkini Radartubanbisnis.com Koran Bisnis e Wong Tuban

Ikuti Kami:
Telegram: t.me/radartuban
MSN: tinyurl.com/yw4tx2rx

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Radar Tuban WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029Vafat2k77qVMQiRsNU3o. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
spot_img
spot_img

Artikel Terkait

spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru

spot_img
spot_img
/